Kejatuhan Manusia

September 13, 2009 - Author: ricky - Comments are closed

Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan. Ketika Adam diciptakan, ia dalam keadaan tak berdosa. Sifatnya adalah suci. Namun demikian Adam dapat berbuat dosa karena ia memiliki kehendak bebas. Ia bebas memilih untuk taat kepada Tuhan atau tidak mentaati-Nya.

1. Larangan Tuhan kepada Adam di Taman Eden

clip_image002Setelah Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, Tuhan menempatkan mereka di sebuah taman yang indah yaituTaman Eden. Adam diberi tanggung jawab untuk memelihara Taman Eden. Ada banyak jenis pohon di taman itu namun ada pohon yang berbeda dari semua pohon yang lain, yaitu “pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.”

Adam dan Hawa diperbolehkan makan semua buah dari pohon di taman itu, kecuali buah dari “pohon pengetahuan baik dan jahat.” Tuhan dengan tegas melarang mereka agar tidak memakan buah dari pohon tersebut dan memberi peringatan kepada mereka.

Dalam Kej. 2:17, Tuhan berkata kepada Adam: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

2. Setan memperdaya Hawa

Pada suatu hari, sesuatu yang tidak diinginkan terjadi! setan dalam bentuk ular, masuk ke taman tersebut dan mulai bercakap-cakap dengan Hawa.

Ia kemudian bertanya kepadanya, “Tentulah Tuhan berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” (Kej. 3:1). Pertanyaan ini kedengarannya tidak berbahaya namun setan mempunyai maksud yang jahat yaitu menipu Hawa agar ia melanggar perintah Tuhan.

Hawa menjawab, “Buah pohon yang ada di dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Tuhan berfirman: Jangan kamu makan ataupun menyentuh buah itu, nanti kamu mati.” (Kejadian 3:2,3).

Setan berkata, “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Tuhan mengetahui, bahwa pada waktu kamu makan mata kamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Tuhan, tahu tentang yang baik dan jahat.” Kejadian 3:4, 5.

Perkataan setan bukan saja bertentangan dengan perkataan Tuhan, melainkan memberi kesan bahwa Tuhan menyembunyikan sesuatu yang baik terhadap Adam dan Hawa. Setan mengatakan kepada Hawa bahwa dengan memakan buah itu ia dan suaminya akan menjadi seperti Tuhan.

Hawa harus mengambil keputusan. Tuhan telah mengatakan, “Pastilah engkau mati.” Namun sekarang setan berkata “Kamu tidak akan mati.” Hawa harus memilih siapa yang akan dipercayainya – Tuhan atau setan. Hawa memandang buah itu dan berpikir tentang apa yang telah dikatakan oleh setan. Kemudian ia mengambil keputusan yaitu mengambil buah itu dan memakannya. Hawa telah memilih untuk percaya kepada setan!

3. Setan menjerumuskan Adam ke dalam dosa

Rencana setan telah berhasil memperdaya Hawa karena ternyata ia lebih mempercayai perkataan setan dari pada perkataan Tuhan! Ia telah ditipu untuk mempercayai dusta.

Mengapa Hawa tertipu ? Ia tertipu karena ia tidak percaya kepada Firman Tuhan. Kitapun akan tertipu apabila kita tidak mempercayai apa yang dikatakan Tuhan.

Namun rencana jahat setan tidak berakhir di situ saja. Setan juga merencanakan untuk menjatuhkan Adam ke dalam dosa. Kali ini, setan tidak berbicara langsung kepada Adam melainkan ia menggunakan Hawa untuk membujuk Adam agar ia pun melanggar perintah Tuhan. Hawa memberikan buah itu kepada Adam. Hawa pasti memberitahukan kepada Adam tentang perkataan setan bahwa mereka akan memperoleh kuasa yang luar biasa jika memakan buah tersebut.

Nah, Adam pun harus memilih. Ia tahu apa yang Tuhan telah katakan. Tuhan telah memberitahunya dengan jelas bahwa akibat dari memakan buah itu adalah kematian – bukannya mendapat kuasa.

Apakah Adam tertipu karena apa yang telah dikatakan setan kepada Hawa? Tidak! Ia telah mengetahui apa yang akan terjadi. Namun demikian, ia tetap mengambil buah itu dan memakannya.

Demikianlah ia jatuh ke dalam dosa! Apakah sebenarnya dosa yang dilakukan Adam? Dosanya adalah ketidaktaatan. Ia tidak mentaati perintah Tuhan. Ia menuruti kehendaknya sendiri daripada menuruti kehendak Tuhan. Dengan berbuat demikian, Adam telah memberontak terhadap Penciptanya dan menuruti setan, si pemberontak pertama itu.

4. Akibat dosa Adam dan Hawa

a. Kematian Rohani

Akibat langsung dari ketidaktaatan Adam ialah kematian! Kematian yang bagaimana? Kematian yang dimaksud adalah kematian rohani.

Kita tahu tubuh Adam tidak langsung mati pada saat itu. Ia masih hidup untuk beberapa ratus tahun lagi

setelah ia melanggar perintah Tuhan. Di dalam Alkitab, kematian selalu berarti perpisahan.

Dalam kematian jasmani roh berpisah dari tubuh, namun apakah yang dimaksud dengan kematian rohani ? Kematian rohani adalah perpisahan Roh Tuhan dari roh manusia.

Apabila kehidupan kita berpisah dari kehidupan Tuhan, itu berarti kita telah mati secara rohani. Inilah yang terjadi kepada Adam dan Hawa ketika mereka berdosa kepada Tuhan. Roh mereka berpisah dari Roh Tuhan. Mereka telah mati secara rohani.

Hal pertama yang disadari oleh Adam dan Hawa ketika mereka berdosa adalah mereka telanjang. Kejadian 3:7 mengatakan,”… dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang, lalu mereka menyemat dauh pohon ara dan membuat cawat.”

Mengapakah Adam dan Hawa tidak perlu berpakaian sebelumnya? Karena sebelum itu pakaian mereka adalah cahaya kemuliaan Tuhan.

Nah, setelah dosa masuk ke dalam kehidupan mereka, mereka terpisah dari Tuhan dan kemuliaan-Nya meninggalkan mereka. Adam dan Hawa menjadi orang-orang yang berdosa.

b. Rasa Malu dan Bersalah

Setelah jatuh dalam dosa, Tuhan datang dan mencari Adam dan Hawa, namun mereka tidak ingin bertemu dengan Tuhan.

Mereka diliputi rasa bersalah, malu dan takut. Mereka menyembunyikan diri di celah- celah pepohonan di taman itu. Namun tak ada seorangpun yang dapat menyembunyikan diri dari Tuhan. Tuhan yang kudus dan benar tidak dapat membiarkan dosa mereka. Ia tidak dapat berpura-pura seolah- olah tidak ada sesuatu yang terjadi. Tuhan memanggil Adam dan Hawa datang kepada-Nya. Kejadian 3:8-9

c. Hawa Harus Melahirkan Keturunan Dengan Kesakitan

Kej. 3:16 mengatakan: “Firman Tuhan kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak, dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu….”

d. Mencari Nafkah Dengan Susah Payah

clip_image002

Sebagai akibat bumi dikutuk Tuhan, maka Adam harus mencari nafkah dengan susah payah. Kej. 3:17-19 mengatakan:“…maka terkutuklah tanah karena engkau, dengan bersusah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu ….”

e. Diusir dari Taman Eden

Selain berbagai hukuman tersebut di atas, mereka juga diusir oleh Tuhan dari taman Eden. Kej. 3:23 mengatakan: “Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.”

5. Hukuman kepada ular

clip_image003

Hukuman tidak hanya diberikan kepada Adam dan Hawa, tetapi juga kepada ular. Kej. 3:14 mengatakan: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau diantara segala ternak dan diantara segala binatang, dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan seumur hidupmu.”

6. Janji penebusan Tuhan kepada manusia

Tuhan adalah kudus. Ia tidak dapat membiarkan dosa. Adam dan Hawa telah berdosa, karena itu mereka diusir keluar dari Taman Eden.

Dosa selalu memisahkan manusia dengan Tuhan. Walaupun manusia telah melanggar perintah Tuhan, Ia tetap mengasihi manusia ciptaan-Nya. Ia mempunyai rencana yang indah untuk manusia, yaitu dengan memberikan janji keselamatan kepadanya.

Kej. 3:15 menjelaskan hal itu: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (iblis) dengan perempuan ini (Hawa), antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya (Juru selamat yang akan datang) akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Itulah yang telah digenapi Kristus ketika Ia mati di kayu salib dan bangkit dari kubur. Ketika mati di kayu salib tumit-Nya telah diremukkan dan ketika Ia bangkit dari kematian kepala iblis, yaitu sengat maut telah dikalahkan.

7. Cara Tuhan memenuhi kebutuhan manusia

Setelah jatuh dalam dosa, Adam dan Hawa diliputi rasa malu, takut dan kedapatan telanjang sehingga mereka membuat cawat dari daun pohon ara dan menyembunyikan diri dari Tuhan di antara pepohonan di taman Eden Kej. 3:7-10.

Kej. 3:21 mengatakan Tuhan membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan istrinya dan mengenakannya kepada mereka.

Dari ayat tersebut kita mungkin bertanya. Mengapa Tuhan harus menyembelih binatang yang tidak bersalah dan mengambil kulitnya untuk membuatkan pakaian bagi manusia yang telah jatuh dalam dosa? Bukankah sudah cukup Adam dan Hawa menutupi kemaluannya dengan pakaian yang terbuat dari daun pohon ara?

Sebenarnya Tuhan ingin mengajar mereka bahwa, “….tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.” Ibrani 9:22

Tuhan telah menyediakan jalan bagi Adam dan Hawa serta keturunan mereka untuk kembali dapat bersekutu dengan Tuhan. Sejak saat itu sampai Yesus datang sebagai Juruselamat, manusia harus mempersembahkan anak domba yang tidak bersalah sebagai korban penebus dosa.

Tuhan menerima persembahan korban binatang itu karena mereka yang mempersembahkannya memandang ke depan dengan iman kepada Yesus Kristus yang akan datang.

 

5 artikel terakhir oleh ricky

Categories: Teaching