Memasuki Tanah PerjanjianNya Bukan Pilihan tapi Suatu Perintah yang Harus di Jalani

January 17, 2010 - Author: chrisye - Comments are closed

Sermon by: Ps. Olga Siahaan

 

9 Januari 2010

Keluaran 13:21,22

Tanah perjanjian adalah Kehendak Tuhan bagi setiap kita/perintahNya dalam setiap kita.

Menuju atau memasuki tanah perjanjian itu bukan suatu pilihan tapi suatu perintah yang harus dijalani (No Option).

Keluar dari tanah Mesir,bangsa Israel memasuki padang gurun Sinai. Tuhan memerintahkan Musa untuk memutar jalan ke laut Teberau. Secara pandangan manusia itu adalah hal yang aneh tetapi tidak bagi Tuhan. Melalui hal-hal yang dipandang sepertinya mustahil/susah/dan tak terselami maka justru disitulah kuasa dan kemuliaanNya dinyatakan lebih lagi. Ada suatu tujuan dalam setiap perintah Tuhan!

Tiang Awan dan Tiang Api adalah manifestasi kehadiran Tuhan supaya bangsa Israel melihat ada penyertaan Tuhan senantiasa dalam melakukan kehendakNya dalam perjalan mereka memasuki tanah perjanjia yang Tuhan sediakan bagi bangsa ini.

Ada tiga hal yang Tuhan nyatakan dalam manifestasiNya ini yaitu:

Hal pertama adalah Penyertaan, Tuntunan dan Perlindungan yang Tuhan berikan bagi setiap kita yang hidupnya berkenan kepadaNya.

Setiap kita memerlukan penyertaanNya dalam hidup kita,karena tanpa hal ini kita akan dihancurkan oleh dunia. Nehemia 9:12 “Dengan tiang awan Engkau memimpin mereka pada siang hari dan dengan tiang api pada malam hari untuk menerangi jalan yang mereka lalui.”

Hal kedua adalah yang dikatakan dikitab Nehemia 9:19 “Engkau tidak meninggalkan mereka di padang gurun karena kasih sayang-Mu yang besar. Tiang awan tidak berpindah dari atas mereka pada siang hari untuk memimpin mereka pada perjalanan, begitu juga tiang api pada malam hari untuk menerangi jalan yang mereka lalui.”

Tiang Awan dan Tiang Api berubah fungsi dari penerangan menjadi pagar perlindungan bagi bangsa Israel sehingga tak dapat dijamah oleh musuh.

Ada banyak tantangan di awal tahun ini karena itu kita harus berjalan dengan hikmatNya, hal ini didapati dari hubungan yang kita jalin dengan Tuhan, keintiman kita akan berdampak pada kehidupan kita. Pastikan Tuhan yang memimpin kita,Dia yang berjalan didepan kita. Taati kehendakNya! Yosua 3:4 “hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya–maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.”

Kita harus mentaati kehendakNya! Perlu keseimbangan dalam berjalan pada perkenanNya. Jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat. Kita harus bergerak sesuai dengan perintah/kehendakNya supaya kita berkenan dihadapanNya!. Bergerak pada pengurapanNya!

Jaga keseimbangan, harus ada keseimbangan dalam hidup ini. Bekerja dan berdoa! Keseimbangan perlu dijaga supaya kita tahu kemana kita harus bergerak seturut kehendakNya. Keseimbangan hidup membuat kita menjadi pribadi yang utuh yang Tuhan inginkan. Lakukan segala sesuatu tidak saja baik tapi benar dalam hidup ini. Kehidupan kerohanian kita mengimbangi kehidupan sekuler kita. Hidup kita harus sesuai dengan kehendakNya supaya nama Tuhan dimuliakan lewat kehidupan kita didunia ini.

Hal ketiga adalah keintiman, kita harus memiliki keintiman dengan Tuhan supaya kita tahu kehendakNya dalam hidup kita.

Yohanes 10:14,15

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku, sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

Tiang Awan dan Tiang Api juga menunjukan hubungan dua arah. Respon yang benar menghasilkan hasil yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Keintiman yang Tuhan kehendaki adalah dua arah, tak ada paksaan atau motivasi tersembunyi dalam membangun keintiman yang kudus dan berkenan dihadapanNya.

Tuhan mengenal suara kita,pribadi kita tak ada sesuatupun yang Tuhan tidak ketahui dalam hidup setiap kita. Bagaimana dengan kita? Apakah kita mengenal suara dan pribadiNya dalam hidup setiap kita? Berbicara,mendengar dan melakukan itu yang dikehendakiNya tercipta dalam keintiman ini. Kemampuan untuk mendengar akan mempengaruhi/menentukan kita untuk berbicara dan kemudian bertindak/melakukan. Kehidupan kita harus bergantung kepadaNya yang mempunyai dan mengetahui yang terbaik yang harus kita miliki.

Mendengar disini bisa digambarkan seperti process audience antara dokter yang professional dengan pasien-pasiennya. Tidak hanya mendengarkan keluhan pasien-pasiennya tapi juga menelaah/mempelajari keluhan/perkataan dari pasien-pasiennya ini dengan baik dan benar.

Pengenalan kita akan kehendakNya dalam hidup kita itu harus bertumbuh! Logos yang menjadi Rhema didapati melalui keintiman kita denganNya. Selalu ada harga yang harus dibayar.

Mari belajar lebih lagi akan kehendakNya dalam hidup setiap kita! Kuasai logos lebih lagi untuk kita semua alami Rhemanya dalam setiap hidup kita.

Jangan Cuma Tuhan mendengar suara kita tanpa kita mendengar suaraNya dalam hidup setiap kita. Kita semua harus mempunyai direct line/hubungan langsung yang dua arah denganNya (kedewasaan rohani).

Yosua 24:15

“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”

Pilihlah yang tepat dalam hidup kita ini! Mau percaya dan mengikuti siapakah kita ini? Sungguh-sungguh atau tidakkah kita dalam panggilanNya dalam hidup setiap kita ini? Pilihan ada ditangan setiap kita?

Ingatlah bahwa kita hidup didunia ini untuk kemuliaanNya. Kehidupan kita adalah kekal pada akhirnya, dan dimanakah kekekalan yang akan kita dapati? BersamaNya “Menjadi MempelaiNya” atau dalam dapur api “Penghakiman Kekal”!

Pilihan ditangan kita!

Tuhan Memberkati

Doa Puasa

Di OMNI TOWER

Sukhumvit Soi 4

Bangkok,Thailand

 

5 artikel terakhir oleh chrisye

Categories: Sermon Note