Minoritas menjadi Mayoritas

February 28, 2010 - Author: imelda - Comments are closed

Ibadah Raya 21 Pebruari 2010

Sermon by: Ps. Olga Siahaan

 

Roma 4:18

DGC_Bulletin_TemplateBapa memberikan janji kepada Abraham untuk menjadi bapa banyak bangsa, menjadi superior, menjadi kepala dan bukan ekor,  menjadi asal dari keturunan di muka bumi. Hal yang sama juga berlaku atas hidup kita. Janji janji Bapa juga berlaku atas hidup kita. Tuhan berjanji bahwa tahun ini adalah tahun pemulihan dan kelimpahan atas hidup kita. Tuhan juga mengijinkan kita mengalami suasana surgawi di bumi seperti di surga. Mengalami hal hal yang spektakuler dalam segala aspek kehidupan kita. Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang spektakuler.

Pada ayat 18 mengatakan meski tidak ada dasar bagi Abraham untuk berharap, kata tidak ada dasar memiliki beberapa makna diantaranya:

Contrary = Kontras, Against = berlawanan, back to back berlawanan, unadequate = tidak cukup dalam ukuran.

Tuhan mengatakan bahwa Abraham akan menjadi bapa banyak bangsa, tetapi fakta yang ada bahwa Abraham sampai kepada usia tuanya (99 tahun) dan sarah sudah mati haid, Abaraham belum juga memiliki anak. Seolah olah janji Tuhan tidak mungkin terjadi atas hidup Abraham. Demikian halnya bagi kita ketika Tuhan menjanjikan tahun ini sebagai tahun pemulihan dan kelimpahan ditengah tengah situasi yang seolah olah tidak mungkin. Rasanya janji Tuhan terlalu muluk dan terlalu spektakuler ditengah tengah situasi yang tidak memungkinkan itu terjadi. Allah kita adalah Tuhan yang spektakuler. Sebab itu janjiNYA pun spektakuler. Mari berdoa supaya Tuhan memulihkan dan melimpahkan bagian bagian yang kita mau untuk Tuhan pulihkan dan limpahkan. Bukan karena kita harus hebat agar terjadi hal hal hebat dalam hidup kita, tetapi karena Tuhanlah yang hebat yang menjanjikan hal hal yang hebat terjadi dalam hidup kita. Tuhan adalah Allah diatas segala kemustahilan. Benih firman yang ada, ketika itu ditabur, maka Tuhanlah yang memberikan pertumbuhan, dan kelak kita akan menuai penggenapan janji janji Tuhan itu. Seringkali dalam hidup ini Tuhan ijinkan kita tidak melihat ada yang bisa kita andalkan, ingat bahwa ketika kita diposisikan pada kondisi seperti Abraham, tidak ada dasar untuk berharap, mari percaya kepada Tuhan. Bahwa jika Tuhan yang berjanji pasti Dia menggenapinya.

Yesaya 60:22

Firman ini dicatat ketika Israel mengalami pembuangan ke babel. Mendekati masa 70 tahun, sesuai janji Tuhan maka Israel akan di bawa kembali ke Yerusalem. Namun yang terjadi dari semua yang dibawa pulang, tidak banyak yang bisa di bawa pulang. Ada dua rombongan pada saat itu, satu rombongan yang dipimpin oleh Nehemia dan rombongan yang lain oleh Ezra. Dan inilah janji Tuhan yang datang atas Israel pada waktu itu. Pasal ini adalah pasal nubuatan dari Tuhan atas Israel bahwa sekalipun mereka miskin dalam pembuangan, kecil dalam ukuran, tidak cukup dalam ukuran, tetapi Tuhan akan membawa dan mengangkat mereka menjadi bangsa yang besar. Kata kecil dalam ayat ini memiliki dasar kata yang sama pada janji Tuhan yang dikatakanNYA kepada Abraham. Mari kita belajar dari pasal dan ayat ini, belajar mengerti apa yang Tuhan mau, bahwa meskipun kita kecil dalam jumlah tetapi Tuhan bisa membuat kita menjadi besar beribu ribu (thousands) dalam jumlah dan bahkan dalam segala hal. Mengalami berkat pemulihan dan kelimpahan itu dalam hidup kita. Tuhan memiliki takaran yang luarbiasa atas hidup kita. Ada banyak hal yang kita sadari bahwa Tuhan bekerja dan memberkati hidup kita. Tetapi juga banyak hal hal yang tidak kita ketahui dan sadari bahwa Tuhan juga campur tangan dan melakukan dengan penuh tanggung jawab mengawasi dan menjaga hidup kita. Tuhan mampu bergerak sekalipun dengan ukuran yang kecil maupun dalam kemungkinan yang sangat rendah (mustahil). Ingat dan percaya saja bahwa ketika Tuhan berjanji maka itu semua pasti terjadi, YA dan AMIN! Tuhan tidak sedang memberi pilihan pada kita, tetapi Dia sedang berjanji dan janjiNya pasti digenapi.

Matius 17:20

Jika kita ingin melihat Tuhan bekerja dengan dahsyat dalam hidup kita maka yang kita perlukan adalah PERCAYA! Percaya adalah modal kita untuk menerima janji Tuhan. Ketika kita percaya pada Tuhan, kita harus sepenuhnya menyerahkan kepada Tuhan dan membiarkan Dia yang mengambil alih atas semua yang menjadi pergumulan kita. Ayat ini mengatakan jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi yang merupakan salah satu biji terkecil didunia, maka gunung yang besarpun bisa kita pindahkan. Hal ini secara letterlux juga pernah terjadi dan menjadi kesaksian di sebuah gereja di mesir. Bagaimana mereka berdoa dengan luarbiasa dan gunung batu yang mereka doakan untuk pindah betul betul terjadi pindah lewat sebuah gempa bumi yang terjadi. Yang kita perlukan HANYA PERCAYA SAJA! Iman dengan segenap hati dan hidup kita. Hati, mulut, pikiran harus selaras untuk sepenuhnya percaya kepada janji Tuhan. Meskipun kenyataan hidup tidak berpihak kepada kita dan seolah semua menghimpit dan mustahil, ingat dan ketahui secara detil bahwa janji Tuhan dan Tuhan sendiri jauh lebih dahsyat daripada pergumulan yang sedang kita hadapi. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan adalah SYARAT MUTLAK untuk menerima janji Tuhan tergenapi dalam hidup kita!

Lalu bagaimana agar kita bisa mengalami janji Tuhan dan kita keluar sebagai pemenang dan mengalami semua yang Tuhan janjikan?

1 Tawarikh 12:23

Ayat ini saya dapat ketika mengikuti konvokasi doa di Singapura. Meskipun jumlah kita kecil, kita harus berani berperkara dengan Tuhan dengan hal hal yang besar. Ayat ini berbicara tentang tentara daud di Hebron. Ada 12 suku yang ikut berperang bersama Daud di ceritakan disini. Ada satu suku yang jumlahnya terkecil dari 12 suku Israel pada saat itu, yaitu suku Isakhar. Mereka hanya berjumlah 200 orang dibandingkan 11 suku saudaranya yang lain yang jumlahnya ribuan. Bani Isakhar adalah suku suku pedagang dalam bangsa Yahudi. Bani Isakhar dikatakan dalam nats ini sebagai kaum yang mengerti dan mengetahui saat saat yang baik. Kitapun perlu memiliki hikmat yang sama untuk tahu saat saat yang baik, layaknya yang dimiliki suku ini. Sebagaimana Abraham, ketika diperhadapkan pada permintaan Tuhan agar ia mengorbankan Ishak anak kesayangan satu satunya, Abraham tahu persis apa yang harus dia perbuat, yaitu taat sepenuhnya dan oleh karena itu Tuhan memperhitungkan semuanya dan memberkati Abraham secara luarbiasa dan janji Tuhan atas hidup Abraham tergenapi. Bahkan berkat dalam hidup kitapun merupakan berkat Tuhan lewat Abraham. Mari hidup intim dengan Tuhan, karena keintiman lah kita mengerti apa yang harus kita lakukan disaat saat yang tepat. Karena Tuhanlah yang akan menuntun kita apa yang harus kita lakukan. Jika Tuhan yang menuntun, mutlak jalan yang kita tempuh pasti tepat, benar dan efisien. Mari kita bersikap seperti maria yang duduk di kaki Tuhan dan mendengar Tuhan berbicara. Tunggu sampai Tuhan berbicara dan memberi tuntunan apa yang harus kita lakukan disaat dan waktu yang tepat. Ketika kita melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang Tuhan mau maka pasti berhasil dengan hasil yang maksimal, efisien, dan penuh damai sejahtera. Gereja kitapun melakukan hal yang sama seperti yang Tuhan mau. The right things on the right time. Tuhan menuntun dari hari ke sehari apa yang harus kita lakukan. Mari bersama sama belajar untuk mengerti dan melakukan hal hal yang tepat seperi yang Tuhan mau kita lakukan supaya segala sesuatunya Tuhan buat secara maksimal. Intim dan begaul dengan Tuhan, bergaul dengan firmanNya dan membiarkan Tuhan menuntun kita.

Lukas 19:1 – 10

PrintNats ini berkisah tentang Zakheus seorang pemungut cukai kaya raya yang memiliki kehausan untuk mengenal Tuhan Yesus. Zakheus digambarkan secara fisik pendek, namun untuk melihat Tuhan dia mau naik keatas pohon ara tanpa perduli status sosial sebagai orang penting di komunitasnya. Kehausannya yang luarbiasa untuk mengenal Tuhanlah yang membuat hati Tuh an tergerak untuk mengunjungi rumahNya dan membawa keselamatan atas rumah dan keluarganya. Zakheus membayar harga untuk melihat Tuhan, tanpa perduli dengan harga dirinya. Dia berjuang keras untuk mampu melihat Tuhan. Hal yang sama juga harus kita lakukan. Kita naik pohon ara seperti yang Zakheus lakukan, yaitu membayar harga dan berjuang keras (ngotot) untuk mencari Tuhan. Hal yang sama seperti Tuhan menjawab Zakheus, demikian juga perkenanan Tuhan juga turun atas hidup kita. Iman Abraham yang sedemikian luar biasa membuat Tuhan memandang Abraham penting bagi Tuhan untuk memberi tahu abaraham apa yang menjadi rencana Tuhan kedepan. Abraham sangat istimewa bagi Tuhan. Jika kita ingin hal hal yang sudah Tuhan janjikan terjadi dan tergenapi dalam hidup kita, mari hidup intim lebih lagi dengan Tuhan, bayar harga, dan terus haus dan lapar (ngotot) mencari wajah Tuhan, percaya dan taat sepenuhnya. Maka pasti Janji Tuhan tergenapi atas hidup kita pribadi lepas pribadi.

Tuhan Yesus memberkati dengan pemulihan dan kelimpahan atas hidup kita semua, AMIN!

 

5 artikel terakhir oleh imelda

Categories: Sermon Note