Mengembangkan Potensi Ilahi

July 20, 2010 - Author: admin - Comments are closed

Oleh: Open Heaven Ministry-Jakarta

Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, ada suatu takaran keilahian yang Tuhan tanamkan dalam hidup kita, yang akan memungkinkan kita untuk dapat berfungsi secara maksimal dalam pelayanan. Itu sebabnya sebagai orang-orang percaya, kita perlu mengenali setiap potensi yang Tuhan sudah berikan dalam hidup kita, karena tanpa kita mengenali potensi-potensi tersebut, kita tidak akan dapat berfungsi secara maksimal dalam Tubuh Kristus.

Pada saat kita dapat mengenali dan terus mengembangkan potensi yang kita sudah miliki, kita pasti akan menjadi alat yang dapat Tuhan pakai secara maksimal. Yang saya maksudkan bukan hanya dalam ruang lingkup pelayanan mimbar/gerejani, tetapi dalam skala yang lebih luas, di mana Tuhan mulai menanamkan rencana dan kehendakNYA dalam hidup kita dan kita mulai mengerjakannya, sehingga ketika kita mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, Tuhan pun akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNYA.

Roma 12:1-2 berkata: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Melalui ayat ini, Tuhan menegaskan agar sebagai orang percaya, kita belajar mempersembahkan tubuh kita untuk dipakai menjadi senjata kebenaran, sehingga apapun yang Tuhan ingin kerjakan, Ia dapat mengerjakannya lewat kita. Dan yang Tuhan maksudkan di sini, bukan hanya ketika kita berada dalam pelayanan, tetapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari.

Apabila kita terus mempelajari dan merenungkan prinsip-prinsip firman yang sudah kita terima selama ini, konsep pikir kita pasti akan mengalami perubahan. Seiring dengan terjadinya pembaharuan akal budi, akan jauh lebih mudah bagi kita untuk dapat mempergunakan tubuh kita dan bekerja sama dengan Tuhan untuk menyatakan kehendakNYA lewat kita. Karena sesungguhnya, setiap potensi yang Tuhan sudah beri dalam hidup kita, bukan hanya berguna ketika kita ada dalam pelayanan, tetapi terlebih lagi justru dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, Roma 12:4-5 berkata: “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain”. Ketika kita mulai menyadari posisi kita sebagai anggota Tubuh Kristus, pada saat yang sama kita pun akan mulai menyadari betapa kita harus terus mengembangkan potensi dan karunia yang Tuhan sudah berikan kepada kita, karena jika ada salah satu anggota tubuh saja yang tidak berfungsi, itu berarti seluruh tubuh mengalami cacat/disfungsi. Sebaliknya, dengan kita belajar untuk memfungsikan diri kita dan terus mengembangkan potensi kita, sinergi ilahi pasti akan terjadi.

Pertanyaannya sekarang, apa saja potensi/karunia yang sesungguhnya Tuhan sudah berikan dalam hidup kita? “Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita” (Roma 12:6-8).

Ketika Kristus hidup di dunia ini, dalam segala kepenuhanNYA, Ia bisa memanifestasikan kesemua karunia ini dalam hidup dan pelayananNYA. Itu sebabnya, karunia-karunia ini tidak bisa dipisah-pisahkan dalam hidup seseorang. Yang perlu kita lakukan hanyalah memastikan bahwa semua potensi ilahi dan kepenuhan Kristus yang Tuhan sudah tanamkan dalam hidup kita dapat mulai muncul. Ketika kita bisa memunculkan potensi ilahi tersebut dalam hidup kita, maka kehidupan kita sehari-hari akan menjadi ibadah yang sejati.

Mari kita mengenali potensi-potensi/karunia-karunia yang ada dalam Roma 12:6-8:

1. Karunia untuk bernubuat. “Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita…” (Roma 12:6b). Bernubuat adalah kemampuan untuk menyampaikan sudut pandang ilahi atas suatu masalah atau kondisi hidup yang sedang dihadapi seseorang.

2. Karunia untuk melayani. “Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani…”(Roma 12:7a) Melayani [serving] adalah dorongan untuk dapat menolong orang lain yang sedang menyelesaikan suatu tugas tertentu, kita menjadi orang yang dengan sukarela membantu orang-orang lain.

3. Karunia untuk mengajar. “Jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar…” (Roma 12:7c). Mengajar adalah kemampuan untuk dapat menjelaskan suatu topik tertentu sehingga menjadi mudah untuk dipahami oleh orang lain.

4. Karunia untuk menasihati. “Jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati…” (Roma 12:8a). Menasihati [encouraging] adalah kemampuan untuk dapat memotivasi orang lain, sehingga orang yang bersangkutan dapat bangkit dan melakukan kembali apa yang semula dilakukannya.

5. Karunia untuk membagi-bagikan sesuatu. “Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas…” (Roma 12:8b). Membagi-bagikan sesuatu adalah dorongan untuk memperhatikan dan menolong orang lain yang sedang membutuhkan sesuatu.

6. Karunia untuk memberi pimpinan. “Siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin” (Roma 12:8c). Memberikan pimpinan adalah kemampuan untuk dapat mempengaruhi dan melibatkan orang-orang lain dalam mengerjakan suatu tugas, sehingga dapat terjadi suatu perubahan.

7. Karunia untuk menunjukkan kemurahan. “Siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita” (Roma 12:8d). Menunjukkan kemurahan adalah kemampuan untuk dapat melihat dan memahami keberadaan orang lain (kemampuan untuk berempati). Kemampuan kita untuk berempati ini, ketika disandingkan dengan kemampuan untuk memberikan nasihat, akan menjadi alat yang luar biasa.

Dengan kita bisa mengembangkan ketujuh potensi ini, kita pasti akan dapat memanifestasikan Kristus, bukan hanya dalam pelayanan gerejani saja, tetapi dalam hidup kita sehari-hari. Karena, yang dimaksud dengan pelayanan tidak terbatas hanya pada aktivitas di dalam gereja, tetapi juga dalam kehidupan kita setiap hari. Berikut ini adalah definisi pelayanan: suatu aktivitas yang kita lakukan sebagai respon dari munculnya suatu dorongan roh, yang berkali-kali kita alami di dalam roh kita, saat persekutuan kita dengan Bapa semakin meluap.

Semakin kita belajar mengenali potensi yang Tuhan sudah taruh dalam hidup kita, kita akan mendapati Roh akan berkali-kali menggerakkan dan mendorong kita untuk berbicara kepada seseorang dan untuk melakukan sesuatu bagi seseorang, sesuai dengan apa yang Roh ingin untuk kita lakukan atau katakan. Ketika kita terus mengikuti kesaksian roh yang kita miliki, Tuhan akan mulai memunculkan pelayanan kita yang sejati, sehingga sebagai satu Tubuh Kristus, kita akan dapat saling menopang, saling menguatkan, dan saling membangun.

Untuk dapat memaksimalkan kita dalam pelayanan, ada suatu proses pelatihan dan pembentukan dari oleh pemimpin kita yang harus kita lewati. Tujuan pelatihan adalah untuk memunculkan kemampuan yang baru, sehingga orang yang menjalankan fungsi pelayanannya akan menjadi lebih efektif. Tujuan dari pembentukan adalah untuk memunculkan sikap hati atau dorongan untuk melakukan sesuatu, sehingga setiap potensi dan karunia yang sudah Tuhan tanamkan dalam diri kita, akan dapat mulai termanifestasi lewat hidup kita. Yang dibutuhkan dari kita hanyalah sikap hati yang taat dan mau berubah.

Dari ketujuh potensi yang Tuhan berikan kepada kita, proses pembentukan jauh lebih dibutuhkan dari pada pelatihan. Bahkan dalam pelatihan sekali pun harus ada yang namanya pembentukan. Bagaimana kita dapat mengembangkan ketujuh potensi/karunia tersebut:

1. Untuk mengembangkan karunia bernubuat, dibutuhkan kemauan/keberanian untuk mengkomunikasikan apa yang telah ia terima dari Tuhan.

2. Untuk mengembangkan karunia melayani, kita harus menumbuhkan kemauan untuk meluangkan waktu demi melayani orang lain. Di sisi lain, pastikan kita terus mengembangkan sikap tegas dalam hidup kita, karena tanpa memiliki ketegasan, kita akan dengan mudah dimanipulasi oleh orang lain.

3. Untuk mengembangkan karunia mengajar, kita harus terus mengembangkan kemauan untuk mengasah cara kita menjelaskan dan mengkomunikasikan sesuatu.

4. Untuk mengembangkan karunia menasihati, dibutuhkan kemauan untuk memperkaya kosa-kata, karena untuk kita dapat memberikan dorongan kepada seseorang, kita membutuhkan kata-kata yang tepat. Karena itu, belajarlah untuk mengucapkan kata-kata yang positif.

5. Untuk mengembangkan karunia untuk membagi-bagikan sesuatu, kita perlu terus mengembangkan sikap hati yang tertuju kepada hasil dan bukan uang. Ada satu peringatan yang harus kita ingat, jika kita ingin mengembangkan karunia untuk membagi-bagikan sesuatu, kita harus membuang jauh-jauh keinginan untuk mengendalikan orang/institusi yang menerima pemberikan kita tersebut. Di sisi lain, kita juga harus mengembangkan strong conviction, agar tidak mudah dimanipulasi oleh orang lain.

6. Untuk mengembangkan karunia untuk memberi pimpinan, kita perlu mengembangkan kemampuan kita untuk mempergunakan otak dalam menganalisa suatu kasus, dan untuk melibatkan sebanyak orang lain yang ada di sekitar kasus tersebut, untuk dapat bersama-sama menyelesaikan kasus yang ada dengan seefektif mungkin. Kemampuan kita dalam menganalisa sebuah kasus akan memunculkan kita sebagai seorang pemimpin.

7. Untuk mengembangkan karunia untuk menunjukkan kemurahan, kita perlu mengembangkan kemauan untuk dengan sabar mendengarkan ungkapan hati orang lain. Peringatan yang harus diperhatikan adalah: kita perlu terus menjaga roh yang penuh sukacita dan berkemenangan dalam hidup kita, sehingga kita akan bisa selalu terjaga dari pencemaran rohani.

Dengan kita mengembangkan ketujuh karunia/potensi yang Tuhan sudah tanamkan dalam hidup kita, kita pasti akan menjadi pribadi yang maksimal, baik dalam pelayanan maupun kehidupan kita sehari-hari.

 

5 artikel terakhir oleh admin

Categories: News & Lastest Updates