Khotbah di Atas Bukit

May 23, 2011 - Author: chrisye - Comments are closed

 

Sermon by Pdt. Danny Tumewa

Doa puasa 14 Mei 2010

Inner circle, kita adalah inner circle seperti saat Tuhan Yesus memberikan khotbahNya diatas bukit.  Orang-orang yang terpilih untuk mendengar firmanNya untuk mendapatkan kekuatan dariNya.

Kenapa  banyak hamba-hamba Tuhan jatuh! Bersyukurlah kita telah Tuhan pilih! Kita harus tidak jemu-jemu untuk merenungkan dan melakukan firmanNya! Bukan berdasarkan kebenaran dan kekuatan kita tetapi berdasarkan kebenaran dan kekuatan dariNya.

Filipi 2:5

Miliki pikiran dan perasaan yang dimiliki Kristus. Kita harus taruh free will atau kehendak kita dibawah Kristus.

Matius 5: 1-48

Khotbah di atas Bukit

Khotbah yang diberikan oleh Tuhan Yesus diatas bukit adalah untuk inner circle, dan yang sudah dikatakan dalam inner circle ini, mereka seharusnya mempraktekan dan memperjuangkan untuk setiap firmanNya itu nyata dalam hidup setiap kita dan berdampak dalam hidup setiap kita sehingga nama Tuhan dimuliakan melalui kehidupan dan kesaksian kita.

Rahasia khotbah di atas bukit adalah firman yang luar biasa dan berbahagialah mereka yang mendengarkan dan melalukannya!

 Apa itu bahagia?

 Kasih mula-mula seperti kasih pada gereja mula-mula, dimana kasih menguasai sepenuhnya sehingga penghakiman tak menguasai kehidupan dari gereja mula-mula karena pengampunan itu merupakan buah dari kasih mula-mula.

 Mazmur 133:1-3

 Pergi ke bukit zion untuk mengucapkan syukur yang tak berkeputusan. Ucapan syukur yang keluar dari hati yang tulus yang Tuhan mau kita miliki.

Baik dan indah bersama dia! Bahagia adalah karena adanya keintiman denganNya, mengasihi Tuhan dan manusia, pola hidup pujian,penyembahan dan doa dimana saja karena menjadi gaya hidup.

Gaya hidup adalah suatu perjuangan. Hidup dalam kasih maka pengampunan tidak ada masalah.  Ingat kita akan ditolakNya jika kita menolak untuk mengampuni, keintiman kita denganNya seharusnya menghasilkan karakterNya dalam hidup setiap kita. Ingatlah Tuhan kita setia akan janji-janjiNya, Dia tak memandang bulu, Dia adil dan setia dulu, sekarang dan selamanya.

Ucapkanlah syukur senantiasa karena kita memiliki pengharapan ! Kita diberkati untuk memberkati orang lain terlebih. Kita harus memacu diri untuk kuat menerima berkat-berkat dari Tuhan.  Tanpa pamrih, tanpa mencuri kemuliaan Tuhan, dari awal, pertenggahan hingga akhir.

Seirama dengan detak jantung,pikiran dan perasaan Tuhan itulah yang seharusnya kita lakukan hal ini hanya kita dapatin dari keintiman denganNya.

Setiap kejadian di dunia Tuhan nyatakan supaya kita belajar untuk tak jatuh dan tak menyedihkan hati Tuhan.

Mazmur 122:1,2

Israel untuk saat ini sebenarnya belum menjadi Holyland tetapi nanti setelah masa seribu tahun.  Namun dengan kunjungan kita ke Israel itu juga merupakan salah satu tindakan kita dalam memberkati bangsa ini. Dan ini yang Tuhan mau kita lakukan juga mendoakan dan memberkati bangsa ini.

Kita harus terus belajar untuk tangkap atau mengerti pikiran dan perasaan Kristus Tuhan (karena Dia luar biasa tak terselami tapi murah hati). Perhatikan dan hanya dengan mendekat kepadaNya kita dimampukan!

Kolose 3:13-16

Ini juga dengan yang disebut bahagia!

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Mengasihi Tuhan berarti percaya dan taat kepada perintahNya! Kenapa khotbah di atas bukit yang Tuhan berikan kepada inner circle ini begitu penting? Sebab ucapan di atas bukit ini menyatakan kehendak BAPA dalam pikiran putraNya, Tuhan Yesus Kristus dan Dia menyampaikan kepada kita. Berbahagialah mereka yang mendengar dan mentaatiNya karena ini berkenan di hadapanNya! Karakter, komitmen dan kompetensi itu yang Tuhan mau kita miliki. Ini didapati dengan hidup sesuai dengan apa yang Tuhan mau bukan yang kita mau.

Keberadaan dan pengajaran Tuhan Yesus didunia ini adalah tentang keteladanan hidup yang mana BAPA mau kita taati. 3K = Karakter, komitmen dan kompetensi akan dihasilkan jika kita meneladaniNya. Namun sayangnya adalah kebanyakan dari umatNya tidak mengerti akan hal ini melainkan mereka yang dikatakan bukan umatNya banyak mengambil ajaran Tuhan Yesus di atas bukit ini tanpa menyebutkan sumbernya. Sungguh sangat-sangat disayangkan!

Tiga kelompok yang mengaku sebagai umatNya memberikan pendapat sebagai berikut tentang khotbah diatas bukit yaitu:

·         Tidak peduli akan hal ini. Padahal apa yang dituliskan di Matius 5:3 mengatakan untuk kita yang mengaku sebagai umatNya adalah memilliki pikiran dan perasaan Kristus untuk mengerti Firman Tuhan. Mazmur 86:1,2, Mazmur 73:26. Tetaplah kita setia akan Dia yang telah memberikan hidupNya untuk kita supaya kita diselamatkan.

·         Berharap dapat melakukan tetapi keras ajaranNya karena tak logis, adalah pendapat dari kelompok kedua dari yang mengaku sebagai umat Tuhan. Roma 9:1-3, kebenaran manusia dapat menghalangi berkat Tuhan, hendaknya kita berjalan pada kebenaranNya, yaitu firmanNya.

·         AjaranNya terlalu idealistic hanya Tuhanlah yang mampu. Persyaratan yang Tuhan nyatakan kepada umatNya itu hanya dapat dilakukan di surga bukan di bumi. ini adalah pendapat dari kelompok ke tiga. Sebenarnya khotbah di atas bukit haruslah mulai kita kerjakan dari sekarang karena nanti saatNya kita hanya menjadi penyembah-penyembahNya dalam roh dan kebenaranNya.

Ajaran atau teladan yang Tuhan Yesus berikan kepada kita bukanlah sebatas solusi tetapi lebih dari itu yaitu “The New of Life”, kehidupan yang baru yang bertujuan kepada kekekalan bukan yang sementara. Berbahagialah mereka yang mendengar dan mentaatiNya!

Bagaimana kita mempelajari “The Beatitudes” atau khotbah diatas bukit? Pertanyaan ini akan dijawab dengan pertanyaan juga! Dalam sembilan pokok bahasan khotbah di atas bukit ini, kita perhatikan ke tujuh bahasan terlebih dahulu yaitu dari ayat 3-9, ketika kita mulai mentaati apa yang Tuhan nyatakan di ayat-ayat tersebut, dimana satu dan yang lainnya sebenarnya merupakan satu kesatuan, karena tak mungkin yang satu dilakukan tanpa melakukan yang lainnya. Ucapan bahagia yang Tuhan nyatakan di atas bukit ini, adalah lingkaran yang sempurna, satu dan yang lainnya berinteraksi meskipun terdengar atau terlihat sepertinya berdiri sendiri.

Ketika kita menjalani dengan hati yang tulus dan tertuju kepadaNya maka ayat yang ke 10-12 akan kita lakukan dengan tanpa rasa gentar karena kita telah sepenuhnya bersandar akan kebenaranNya bukan kebenaran kita. Karakter Kristus itu pada akhirnya ada pada kita ketika kita berjalan sesuai dalam teladanNya.

Kisah 20:35

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

Berbahagialah mereka yang mendengar dan melakukannya! Karena melalui ketaatan kita karena percaya dan mengasihiNya kita akan belajar trus untuk memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat pada Kristus. Dengan inilah kita dikatakan berbahagia!

 

Tuhan Yesus Memberkati.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5 artikel terakhir oleh chrisye

Categories: Sermon Note