Salib mendatangkan mahkota (Filipi 2:5-11)

October 20, 2011 - Author: dedy - Comments are closed

Tanda salib bukanlah sebuah tanda yang asing buat kita, orang percaya. Kita bisa menjumpai salib di gereja menjulang tinggi di atap. Biasanya salib dipasang begitu besar di belakang mimbar. Kita juga bisa melihat tanda salib di ukir di batu nisan, di kuburan2 orang Kristen. Kita juga mungkin menggunakan tanda salib yang digantung pada kalung kita. Memang salib adalah lambang atau simbol dari kekristenan.
Pertanyaannya, “mengapa orang Kristen memilih salib sebagai simbol atau lambang dari identitasnya?”  Mengapa bukan palungan, lidah api, mahkota, atau kubur yang kosong?  Padahal tahukah anda bahwa sebetulnya salib adalah alat penghukuman yang sangat mengerikan?  Salib pada masa purba, berbicara mengenai sebuah alat eksekusi yang hina dan keji, karena sebelumnya terhukum yang memikul salib harus diarak keliling kota untuk dipermalukan, kemudian setelah itu di atas salib, sang terhukum digantung untuk merasakan siksaan selama berhari-hari sampai mengalami kematian.Tidak ada kematian yang lebih mengerikan daripada kematian melalui penyaliban. “Terkutuklah orang yang digantung di atas kayu salib”.
LALU mengapa salib dipilih sebagai simbol kekristenan? Jawabannya karena salib adalah inti dari kehidupan Tuhan Yesus.  Salib, dari perspektif Firman Tuhan, mengandung makna yang amat penting bagi kita orang percaya.  Buka Fil. 2:8-11. Ayat 8,” Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”.  Teks ini mengatakan bahwa Yesus “taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”. Perhatikan kata “sampai’.  Ada 2 makna:
1.Puncak klimaks ekspresi ketaatan Yesus kepada Allah.
2.Ketaaatan Yesus bukan hanya ketika Ia mati, tetapi berlangsung dari awal sampai akhir (TERUS MENERUS). Mulai dari inkarnasi (Allah Sang Pencipta TURUN DERAJAT menjadi ciptaan (manusia). Sebagai manusia, Ia TURUN LAGI menjadi hamba (budak). Seorang budak tidak punya hak untuk hidupnya. Budak bisa diperlakukan seenaknya o/ tuan yang sudah membelinya, bahkan kalau tuannya ingin membunuhnya pun bisa. Sebuah profil yang sungguh HINA. Dari budak, Yesus TURUN LAGI dengan mati. Matinya pun TURUN LAGI: Ia mati di kayu salib, sebuah tempat penghukuman yang terkutuk dan keji memalukan, karena ditujukan untuk penjahat besar. Mengapa Yesus Mau melakukan itu semua?  karena Yesus mentaati perintah Allah.  Mengapa Yesus mau taat? Karena Dia mengasihi Bapa.
Ketaatan Yesus bukanlah ketaatan yang mudah dan otomatis dilakukan-Nya, tetapi melalui perjuangan yang berat. Artinya ketaatan Yesus merupakan sebuah ketaatan di mana pada setiap langkahnya, Ia bisa saja berhenti mentaati Bapa-Nya (menyerah). Ketika Ia ternyata hanya dilahirkan di kandang binatang, dalam kekecewaanya Ia bisa saja membatalkan misi-Nya dan menolak u/ meneruskan ketaatannya. Ketika pada masa kanak2 Ia dikejar Herodes u/ dibunuh, Ia bisa saja mengurungkan niat-Nya memenuhi misi Bapa-Nya.  Ketika Ia memulai pelayanan-Nya di nazaret dan orang2 menolak-Nya bahkan ingin melemparkan-Nya ke jurang, Ia bisa saja membatalkan ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya.  Demikian juga saat Ia bergumul di getsemani. Karena beratnya pergumulan Yesus antara ketaatan dan pilihan-Nya, maka keringat Yesus menjadi titik-titik darah. Artinya  saat itu, Yesus benar-benar gentar menghadapi kematian dan cara kematian-Nya. Yesus mengetahui dengan sangat detail proses penangkapan, penderitaan, penghinaan, dan kesakitan yang akan segera dihadapi-Nya… Ia TAHU bahwa Ia akan mati tergantung di atas kayu salib….Sehingga dapat dimengerti kalau Yesus berdoa “Sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku.” … Sebetulnya, saat itu Yesus bisa saja membatalkan ketaatan-NYA dengan turun dari kayu salib… Bahkan sampai saat kematian-Nya pun… Ia bisa saja membatalkan ketaatan-Nya dengan tidak bersedia menunggu 3 hari, dan memutuskan untuk bangkit pada hari pertama atau kedua. TETAPI, dalam semua itu, TERNYATA Kristus MEMILIH UNTUK  TETAP TAAT sampai rencana Allah sepenuhnya terjadi atas-Nya.
Dan yang menarik! Kita baca sesuatu yang sangat LUAR BIASA di Fil. 2:9-11. Dikatakan “ITULAH SEBABNYA, Allah sangat meninggikan Dia….” Ayat2 ini menceritakan bagaimana Yesus ditinggikan o/ Bapa. Tapi tahukah anda bahwa Yesus ditinggikan o/ Bapa di sorga, bukan tanpa syarat. Yesus diberikan nama di atas segala nama, bukan tanpa syarat… Ayat 9-11 ini merupakan sebuah AKIBAT dari ayat2 sebelumnya….  Apa yang bisa kita pelajari dari ayat2 ini? Ketika Yesus memilih jalan KETAATAN kepada kehendak Bapa, ketika Dia mau merendahkan diri Turun ke bawah, maka pada saat yang sama sebetulnya Dia sedang DIANGKAT NAIK oleh Bapa sampai ke atas.
Prinsipnya: Ketaatan mendatangkan kemuliaan. Salib mendatangkan mahkota.
Ps Dedy Santoso

 

5 artikel terakhir oleh dedy

Categories: Artikel & Tips