Tuhan Yesus Baik

January 8, 2012 - Author: chrisye - Comments are closed

Sermon by: Ps. Dedy S

Ibadah Raya, 8 Januari 2012

Markus 10:17-22 perikop dari nats ini adalah “Orang Kaya Sukar Masuk Kerajaan Allah.” Demikian isi nats tersebut “Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.”

Pertanyaan si anak muda dalam nats diatas adalah baik adanya, dia mengatakan kepada Tuhan Yesus yaitu tentang hidup kekal. Di usianya yang masih muda dia sudah berpikir jauh akan arti kehidupan kekal itu apa? Dan kita tahu Tuhan menjawab pertanyaan anak muda ini dengan jawaban yang sepertinya tidak menjawaban pertanyaan anak muda itu tentang kehidupan kekal. Tuhan Yesus lebih menekankan jawaban akan kalimat pertama dari anak muda ini yaitu "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" . Mungkin saja anak muda ini sudah sering mendengar tentang kebaikan-kebaikan yang Tuhan Yesus lakukan sehingga dia mengatakan kepada Tuhan Yesus sebagai Guru yang baik ketika dia berhadapan langsung denganNya. Tetapi kemudian Tuhan Yessus, Dia menjawab anak muda ini: "Mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Bukankah Tuhan Yesus bisa menjawab langsung pertanyaan si anak muda ini dengan berkata bahwa dia cukup percaya kepada Tuhan Allah saja! Hal ini seperti yang dituliskan dalam kitab Yohanes 3:14-16 “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Jadi sungguh menarik ketika Tuhan menjawab anak muda ini dengan jawaban diatas.

Apa sesungguhnya terminology/peristilahan dari kata “Baik” itu sendiri? Terminologi kata “Baik” menurut manusia dan Tuhan berbeda. Hanya standard Tuhan yang mutlak tentang arti kata baik sedangkan menurut standard manusia bisa berbeda-beda antara lain kata baik itu dapat diartikan:

· Jika ada perbuatan orang lain itu yang menguntungkan manusia itu sendiri.

· Jika apa yang manusia harapkan itu diperbuat oleh orang lain untuk mendatangkan keuntungan bagi manusia itu sendiri.

Kembali ke Markus 10:17-22, dimana Tuhan setelah mengatakan bahwa yang baik itu hanya pada Allah saja. Tuhan Yesus mulai membicarakan tentang taurat Tuhan kepada anak muda ini. Tuhan tahu bahwa anak muda ini tidak hanya kaya tetapi dia juga sudah melakukan akan hukum Tuhan/Taurat yang ke 6 sampai 10.

Kita tahu bahwa perbuatan baik tidaklah menjamin hidup kekal bagi kita, ini adalah kebeneran yang Tuhan sudah ajarkan kepada kita yang percaya bahwa hanya didalam Tuhan Yesus Kristus kita telah diselamatkan. Keselamatan telah dilakukan oleh Kristus Yesus dan dapat dimiliki oleh mereka yang percaya dan mengasihiNya. Anak muda ini, sudah melakukan apa yang Tuhan katakan itu namun ia merasa itu belum cukup baginya untuk mencapai kehidupan yang kekal karena itu dia Tanya ke Tuhan lebih lagi.

Ayat 21 “Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya,… ” Kata “kasih” disini dalam bahasa Ancient Greeks adalah “Agape” yang artinya kasih yang tak bersyarat, kasih yang menerima apa adanya yang tidak menjatuhkan atau menghukum semangat orang. Tuhan memandang anak muda ini dengan kasih yang tak bersyarat kepadaNya dan Tuhan katakan selanjutnya kepadanya Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Perkataan Tuhan diatas terdengar tidak menjawab pertanyaan anak muda ini yang bertanya atau menginginkan kehidupan yang kekal. Mengapa justru Tuhan menjawab pertanyaan anak muda ini perihal harta di surga.

Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.” (ayat 22). Anak muda itu menjadi kecewa karena dia tak mendapatkan jawaban yang dia ingin dengar.

Persoalan yang dihadapkan anak muda ini bukan terletak pada hartanya tetapi pada keberadaan hatinya yang lebih memberatkan harta dibandingkan apa yang Tuhan mau dia perbuat.

Untuk memperoleh kehidupan yang kekal/kekekalan itu, Tuhan Yesus mau kita harus percaya kepadaNya sepenuhnya, tidak suam-suam kuku. Jangan sekali-kali kita mencurigai Tuhan! Jangan kita mendua hati! Ingatlah bahwa rancangan Tuhan lebih baik bagi setiap kita lebih baik dari rancangan kita sendiri (Yeremia 29:11). Memang manusia sering melihat apa yang di depan mata, lebih senang akan apa yang menguntungkan bagi manusia itu sendiri. Jadi memang diperlukan pengertian yang seperti Tuhan Yesus mau untuk kita miliki dan mengerti yaitu menurut standard kebenaranNya (bukan kebenaran kita) karena Dia alfa dan omega.

Satu lagu yang sering kita dengar dan nyanyikan, diciptaan oleh Pak Welyar Kauntu, lagu yang menyatakan arti kebaikan Tuhan dalam hidup kita, lagu itu dinyanyikan sebagai berikut:

APAPUN YANG TERJADI DI DALAM HIDUPKU
S’LALU ‘KU BERKATA TUHAN YESUS BAIK
DALAM SEGALA HAL YANG TERJADI
TETAP ‘KU BERKATA TUHAN YESUS BAIK

‘KU SEMBAH KAU, ‘KU SEMBAH KAU
TAK DAPAT ‘KU MEMBALAS KASIH-MU
‘KU SEMBAH KAU, ‘KU SEMBAH KAU BAPA
‘KU RINDU S’LALU MENYENANGKAN-MU

Jadi arti kebaikan Tuhan adalah tidak selalu pada berkat-berkat yang terlihat. Berkat materi hanya merupakan sebagian saja. Berkat-berkat Tuhan yang lainnya masih banyak skali, jika kita menggunakan kaca mata Tuhan maka kita akan melihat lebih jelas lagi apa saja itu berkat-berkat/penyertaanNya dalam hidup setiap kita. Mulai dari kita bangun tidur, di market place sampai kita tidur, penyertaanNya selalu ada bagi yang berharap kepadaNya. Sebab itu ucapkanlah syukur dalam segala hal seperti yang tertulis di 1 Tesalonika 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”.

Hidup berkenan dan melakukan kehendakNya jika kita mengaku mengasihi Tuhan Allah kita. Roma 8:28 mengatakan bahwa “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Kasih harus dari kesadaran dari diri sendiri, tidak bisa dipaksakan, ada suatu proses. Maukan setiap kita untuk terus mengasihi Dia sebagai mana yang Dia mau kita lakukan bagiNya.

Ketika Tuhan memberikan Firman Tuhan kepada setiap kita, itu Dia lakukan bukan untuk kebaikanNya tetapi sebenarnya itu lebih untuk kebaikan setiap kita yang mau percaya dan melakukan FirmanNya itu dalam hidup setiap kita ini. Sebelum kita dapat mengasihi Dia sepenuhNya dalam hidup kita maka susah bagi kita untuk mengasihi baik diri kita,orang lain dan untuk Tuhan dengan yang Tuhan mau kita lakukan. Gambar diri kita harus pulih dulu seperti yang Tuhan mau (Kejadian 1:26,27).

Kembali kepada anak muda yang sedih meninggalkan hartanya untuk melakukan kehendak Tuhan karena pola pikirannya dia batasi dengan kemampuannya sendiri. Sebenarnya jika kita baca lebih lanjut lagi di Markus 10:28-30 “Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.”

Ketika kita telah meninggalkan segalanya demi Tuhan kita, dan kita sungguh-sungguh berserah penuh kepadaNya maka Tuhan memperhitungkan itu semua lebih dari apa yang dapat kita pikirkan dan lakukan.

Tuhan Yesus mengetahui bahwa anak muda ini yang datang kepadanya menanyakan hidup kekal, dia tidaklah melakukan hukum Tuhan, taurat 1-4, tidaklah dia lakukan dengan sepenuh hati. Sebab itu diawal percakapan mereka Tuhan mulai mengatakan kepada anak muda ini bahwa ia telah melakukan taurat Tuhan yang terdapat dalamri hukum yang ke 5-10. Jadi sesungguhnya Tuhan sudah mengetahui lebih dari apa yang kita ketahui. Tuhan mau meluruskan hati anak muda ini, kualitas hati anak muda ini sedang Tuhan bersihkan. Demikian pula dengan kita setiap firmanNya yang Dia nyatakan kepada kita adalah untuk kebaikan kita adanya.

Sebenarnya anak muda ini melanggar hukum Tuhan yang ke 1-4, hati anak muda ini sesungguhnya belum melekat kepada Tuhan! Matius 6:21,24 “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."”

Anak muda ini hatinya melekat kepada hartanya lebih dari kepada Tuhan. Kebaikan yang dia lakukan belum sesuai yang Tuhan mau dia lakukan karena itu Tuhan ingatkan dia,dan pilihan pada akhirnya tetap di tangan anak muda itu.

Milikilah karakter Kristus! Saingan terbesar dari Tuhan Yesus bukan pada setan sesungguhnya tetapi kepada sikap hati kita kepada mammon, harta. Memiliki banyak uang tidaklah salah, memiliki keberhasilan tidaklah salah tetapi ketika hati kita terpaut akan harta duniawi itu lebih dari Tuhan kita maka hal itu akan menyedihkan hati Tuhan. Demikian juga pilihan ada ditangan anak muda yang mendatangi Tuhan itu juga, dan anak muda itu telah mengambil keputusan yang salah. Anak muda itu hanya akan menikmati sesaat akan harta yang dia miliki di dunia ini. Bagaimana dengan kita? Buatlah pilihan yang tepat karena Tuhan Yesus yang kita miliki adalah Tuhan yang baik. Dia menyediakan apa yang kita butuhkan melebihi yang kita inginkan. RancanganNya adalah yang terbaik buat kita semua untuk masa depan yang penuh harapan bersama Dia.

 

5 artikel terakhir oleh chrisye

Categories: Sermon Note