Hal Melayani Tuhan(Kemerdekaan di dalam Tuhan)

August 24, 2013 - Author: imelda - Comments are closed

Minggu 18 Agustus 2013

Sharing oleh Bapak Soewandi H Tandiawan

 

Kita baru saja merayakan kemerdekaan Negara kita tercinta Indonesia yang ke 68 Tahun. Kita bersyukur untuk kemerdekaan dan kebebasan bangsa kita dari penjajahan Belanda dan Jepang di masa yang lampau. Kemerdekaan berbicara tentang kebebasan dan kemenangan atas belenggu belenggu. Demikian juga kita sebagai hamba Tuhan, pelayan Tuhan, dalam hidup ini terkadang masih ada belenggu belenggu yang mengikat kita dan kita harus merdeka dari itu semua agar kita bisa dengan bebas melayani Tuhan. Kita bersyukur bahwa kita memiliki Bapa surgawi yang begitu baik yang datang ke dunia melayani kita terlebih dahulu.

Melayani bukanlah hal yang mudah. Namun demikian, selayaknya kita harus mengikuti teladan Kristus dengan mengikuti pola pelayanan Tuhan, sampai kesudahannya. Pergunakan waktu yang ada untuk melakukan yang terbaik kepada Tuhan lewat pelayanan kita. Teladan terbaik dalam hal melayani adalah Kristus sendiri. Salah satu Rasul yang teladan pelayanannya luarbiasa adalah Rasul Paulus. Bagi saya pribadi, salah satu hamba Tuhan yang keteladanan pelayanannya dizaman modern sekarang ini patut diteladani dan sangat memberkati saya dan banyak orang adalah pelayanan dari Bapak Pendeta H.L Senduk. Beliau adalah pendiri Gereja Bethel Indonesia. Bapak Pembina kita adalah salah satu junior dari Bapak H.L Senduk. Salah satu syarat melayani Tuhan dengan luarbiasa adalah kita membangun relasi yang intim dengan Tuhan.

Kita tahu bagaimana latar belakang Rasul Paulus. Ketika menjadi seorang Saulus, dia adalah orang jahat yang banyak menganiaya orang orang percaya. Di Indonesia kita mengenal hamba Tuhan yang bernama Jusuf Roni yang memiliki latar belakang mirip seperti Rasul Paulus. Ada orang orang yang dipanggil dari gelap kepada terang dan akhirnya melayani Tuhan dengan luarbiasa. Sebaliknya banyak juga orang orang yang sudah ada didalam terang Tuhan, namun karena hatinya penuh kekecewaan dan kepahitan pada akhirnya meninggalkan Tuhan. Kecewa dan pahit terhadap rekan rekan seiman. Karena itu sebagai orang percaya, pelayan Tuhan, biarlah kita semakin mengerti bahwa melayani dan mengikuti Tuhan butuh kesungguhan hati dan kesadaran bahwa mengikut Tuhan bukan hal yang mudah tapi sebaliknya penuh tantangan. Mari kita miliki pengertian yang benar dalam mengasihi dan melayani Tuhan, bukan sekedar mau mencari berkatNya saja. kita disini juga banyak terdiri dari orang orang yang bergerak di market place. Orang orang yang memiliki banyak kesibukan, dan merupakan hal yang tidak mudah bagi kita untuk melayani Tuhan mengingat kesibukan yang tinggi. Namun biarlah kita belajar dari keteladanan Rasul Paulus dalam hal melayani.

Rasul Paulus adalah teladan yang luarbiasa bagaimana melayani dengan kesungguhan hati.

2 Timotius 4:7-8 (Penuhi panggilan pelayananmu) Aku telah mengakhiri pertandingan f yang baik 1 , aku telah mencapai garis akhir g dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku h mahkota kebenaran 2 i yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; j tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Dalam ayat ayat ini Paulus banyak menggunakan kata TELAH. Yang artinya dia sudah melakukan semuanya. Demikian juga dengan hidup kita, biar lah kita juga seperti Paulus, menjadi teladan bagi yang lain terlebih bagi mereka yang belum mengenal Tuhan. Salah satu contoh kesungguhan dalam melayani Tuhan adalah mempersiapkan pelayanan kita dengan sebaik baiknya. Seorang olahragawan targetnya adalah menjadi pemenang dalam pertandingan yang akan mereka hadapi. Namun sebelum bertanding, biasanya seorang olahragawan harus mengikuti beberapa kondisi ataupun aturan aturan ketat yang harus dia ikuti dengan sungguh sungguh. (2 Timotius 2:5) Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota a sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Menjadi seorang olahragawan harus memiliki kedisiplinan pribadi yang tinggi, JIKA mereka ingin menjadi pemenang. Latihan dengan disiplin, mengikuti semua aturan berlatih dengan benar adalah salah satu syarat menjadi olahragawan yang mumpuni. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga stamina sang atlit. Demikian halnya kita pelayan Tuhan. Kita harus disiplin mengerjakan bagian kita didalam Tuhan. kita harus mendisiplinkan diri dalam membaca Firman Tuhan. kita juga harus disiplin dalam beribadah kepada Tuhan. Masuk kedalam persekutuan dan komunitas orang orang yang percaya kepada Tuhan, bersama saudara saudara seiman untuk saling memberkati dan menguatkan. (1 Timotius 4:8) Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, q karena mengandung janji, baik untuk hidup ini r maupun untuk hidup yang akan datang. Kita Harus disiplin datang beribadah kepada Tuhan seperti yang dicatat diayat ini bahwa ibadah berguna untuk melatih kita, baik Jasmani, Jiwani, maupun Rohani. Sebagaimana halnya seorang atlit yang harus mengikuti aturan yang ada, demikian juga sebagai pelayan Tuhan kitapun harus mengikuti aturan yang ada. Melayani Tuhan ibarat pertandingan Rohani. Pertandingan agar kita melayani sampai titik akhir dan kita menjadi juaranya. Saya dan saudara disini banyak adalah orang orang yang bekerja di market place. Saya sendiri harus mengakui bahwa pekerjaan saya juga sangat menyita waktu saya. Kita memang orang orang yang memiliki kesibukan yang tinggi. namun ketika kita sungguh sungguh dan mau, maka Tuhan akan selalu buka jalan agar kita bisa memenuhi panggilan pelayanan kita. Dalam melayani dibutuhkan perjuangan dan peperangan rohani. Bukan hal yang mudah, namun pasti bisa, karena Tuhan buka jalan. Banyak pelayan pelayan Tuhan di BIC ini yang saya yakin Tuhan disenangkan lewat pelayanan mereka karena hati kita yang mau melayani Tuhan dengan sungguh sungguh ditengah kesibukan kita masing masing. Untuk bisa melayani sampai akhir seperti teladan Paulus dibutuhkan perjuangan dan peperangan Rohani yang luarbiasa. Adakalanya ketika kita hendak melayani Tuhan ijinkan hal hal tertentu terjadi yang mencoba menghalangi fokus kita dalam melayani. Terkadang sakit, keletihan, kesibukan, dll. Inilah mengapa kita tidak bisa sendiri hanya mengandalkan kekuatan kita dalam melayani Tuhan. Kita harus bersandar pada kekuatan Tuhan dalam pelayanan kita kepada Tuhan. g dan aku telah memelihara iman. Setiap kita memiliki panggilan pelayanan yang berbeda beda. Kalimat aku telah memelihara iman bicara tentang endurance (ketahanan). Latar belakang orang melayani Tuhan bermacam macam. Lingkungan pelayanan kita bersifat heterogen. Berbeda beda satu dengan yang lain. Satu dengan yang lain saling melengkapi. Setiap kita memiliki kekhususannya masing masing. Kalau kita mengamati fenomena unik dari dunia olahraga, para pelari biasanya didominasi oleh orang orang dari Afrika, tenis meja di dominasi oleh orang orang dari daratan China, dan sepakbola banyak didominasi oleh orang orang Kaukasia. Ini merupakan pengertian bagi kita bahwa setiap orang memiliki kekhususannya masing masing. Kita memiliki panggilan pelayanannya masing masing. Banyak tantangan dalam hal melayani termasuk juga hal finansial maupun lingkungan yang bisa mempengaruhi dan menjadi tantangan dalam kesungguhan kita melayani. Biarlah ketika kita diperhadapkan pada tantangan tantangan demikian kita tetap berfokus pada Tuhan yang adalah tujuan pelayanan kita sesungguhnya. Rasul Paulus adalah bukti bahwa ia memelihara imannya dalam pelayanannya. Banyak tantangan dan cobaan tidak menyurutkan semangatnya dalam melayani Tuhan. Sesama rekan sepelayanan di dalam Tuhan kita harus saling mendukung dan menolong.

Lukas 22:31-33 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlahsaudara-saudaramu.” 22:33 Jawab Petrus: “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!”

Seringkali kitapun seperti ini, menggebu gebu berjanji dalam melayani Tuhan. Namun seringpula dalam kenyataannya kita jatuh dalam kesetiaan kita melayani Tuhan (Lukas 22:34).

Ketika kita memelihara iman kita didalam Tuhan, Tuhan akan mengangkat kita lebih lagi. Dan apabila Tuhan menjawab setiap doa doa kita, jangan pernah lupakan janji kita kepada Tuhan. Tetaplah setia.

Sekarang telah tersedia bagiku h mahkota kebenaran 2 i yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; j tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Pelayanan kita masih panjang, biarlah kita tetap setia sampai tiba waktunya Tuhan memberikan mahkota kebenaran menjadi bagian kita. Dalam melayani Tuhan, hakim yang berhak menilai adalah Tuhan saja. (Kisah rasul 17:1). Biarlah kiranya ketika kita melayani Tuhan, semua kita kembalikan untuk hormat kemuliaan Tuhan. Biarlah pujian dan penilaian kita dapatkan dari Tuhan saja. Kita tetap hanya berfokus pada bagaimana Tuhan memandang kita.

tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Ayat ini menunjukkan bahwa Rasul Paulus bukanlah orang yang egois. Dia betul betul ingin orang lain juga diberkati dan menang. Dan terbukti sampai hari ini kita diberkati lewat teladan Rasul Paulus. Prinsip pelayanan dan hidup Rasul Paulus tertuang dalam Filipi 1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus i dan mati adalah keuntungan 1. Rasul Paulus menganggap bahwa ketika dia menerima Yesus sebagai Tuhan maka itu adalah titik awal kehidupannya yang sesungguhnya. Hidup di bumi sepenuhnya adalah bagi Kristus, dan ketika mati bertemu Kristus dan menerima mahkota sebagai upah dari semua yang dia lakukan bagi Tuhan di sepanjang hidupnya.

Biarlah kita semua, hamba Tuhan, pelayan Tuhan, untuk sama sama kita melayani Tuhan bersama sama, menuai jiwa bagi Tuhan, dan nama Tuhan saja yang dipermuliakan. Tuhan Yesus memberkati!

 

5 artikel terakhir oleh imelda

Categories: Sermon Note