Cara Yang Menakjubkan : Mar 03

February 24, 2009 - Author: admin - Comments are closed

Hakim-hakim 7:1-22

 

Di era abad 21 ini, kekuatan supremasi militer suatu negara ditentukan dari jenis, variasi dan jumlah persenjataan yang dimiliki, serta kualitas para prajurit dan perwiranya. Bahkan dapat dikatakan, siapapun yang memiliki teknologi militer tercanggih, walaupun sumber daya manusianya lemah, masih dapat mencapai suatu kehandalan tempur yang menggentarkan lawan.

Lalu bagaimana seandainya suatu pasukan hanya memiliki dan membawa persenjataan berupa terompet, obor dan kendi kosong ke medan pertempuran? Kita tentu akan tertawa dan bahkan mungkin bertanya-tanya, “Mau perang atau ‘ngungsi’ ?” Namun Hakim-hakim 7 dalam bacaan kita di atas ternyata berbicara lain.

Pada zaman Hakim Gideon, bangsa Israel mendapat tekanan dan penganiayaan yang luar biasa oleh bangsa Midian. Ini sebenarnya terjadi, karena ulah bangsa Israel sendiri yang menjauh dari TUHAN ALLAH (kisah selengkapnya di Hakim 6).

Ketika mereka akhirnya berseru kepada TUHAN, maka IA membangkitkan Gideon menjadi pahlawanNya. Tiba-tiba saja ada keberanian yang luar biasa dari bangsa Israel, sehingga ketika diadakan wajib militer dalam rangka hendak menyerang Midian, 32.000 orang Israel mendaftarkan diri. Tetapi ternyata TUHAN berkata kepada Gideon untuk mengurangi jumlah pasukannya, agar orang Israel tidak menjadi sombong saat mereka menang dengan mengatakan bahwa kemenangan ini adalah hasil usaha manusia dan bukan dari TUHAN.

Dari titik ini, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari:

1. Yang takut dan yang tidak sadar diri, tidak akan memperoleh kemenangan.

Dalam Hakim 7:3 TUHAN memerintahkan yang takut tidak usah ikut perang. Perhatikanlah bahwa ALLAH tidak memaksa kita masuk peperangan, tetapi itu merupakan pilihan kita sendiri. Itu artinya dari pihak kita pun harus membuat keteguhan hati untuk masuk dalam peperangan dalam bentuk apapun yang mungkin TUHAN izinkan terjadi dalam hidup kita. Jika kita memilih mundur, maka kemenangan tidak akan pernah kita rasakan dan alami. Ketakutan/kemunduran bisa dalam berbagai bentuk: mundur dari ibadah, pahit dengan pelayanan, takut menegakkan prinsip-prinsip Kerajaan ALLAH dalam pekerjaan, memilih untuk “biasa-biasa saja” dsb.

Ternyata ALLAH masih men-‘sensor’ lagi pasukan yang tersisa setelah para pengecut pergi pulang. Hakim 7:5-7 TUHAN memberikan hikmat pada Gideon untuk melihat siapa yang layak masuk dalam peperangan dan menerima kemenangan yang sudah pasti TUHAN sediakan. Mereka yang minum langsung dengan mulut tidak boleh ikut perang. Ada dua pengertian disini: mereka yang minum air langsung dari mulut bagaikan binatang, dan merupakan lambang tidak sadar bahwa dirinya adalah pribadi yang TUHAN ciptakan menurut gambaran ilahi. Yang kedua adalah, dengan meminum air langsung dari mulut, itu artinya mereka tidak dalam posisi siap tempur, dengan kata lain lupa bahwa biarpun saat itu istirahat, sebenarnya mereka dalam sedang dalam situasi perang; harus siap sedia.

Orang-orang yang tidak sadar dirinya dalam TUHAN, yang tidak tahu menempatkan diri secara bijak dalam berbagai situasi, maka orang itu tidak akan mengalami kemenangan luar biasa yang TUHAN sudah janjikan. Bagaimana dengan Anda?

2. Jujurlah di hadapan TUHAN. IA pun akan membantu engkau mengatasi kegelisahan-kegelisahanmu.

Ketika Gideon melihat bahwa pasukannya di-‘sensor’ sedemikian rupa, tentulah ada perasaan gelisah secara manusiawi dalam dirinya. Perhatikanlah bahwa TUHAN mengerti akan hal ini. Dalam Hakim 7:10-14 TUHAN mengerti bahwa Gideon sempat mengalami ketakutan dan kebimbangan untuk menyerang. TUHAN tidak menghardik Gideon, namun membantu dan menguatkan Gideon agar ia dapat mengatasi kegelisahannya. Gideon bersama ajudannya diam-diam mengintai barak musuh dan menemukan bahwa ketakutan akan ALLAH Israel telah menjangkiti orang-orang Midian. Inilah yang kemudian menguatkan kembali iman Gideon.

Siapapun pasti gelisah menghadapi peperangan. Di dalam setiap pertempuran, menang atau kalah, pastilah ada suatu penderitaan yang harus dilalui. Ada tantangan yang harus dihadapi. Pada saat-saat seperti itulah, ketika engkau gelisah, datanglah kepada TUHAN. DIA-lah yang benar-benar dapat menenangkan dan meneguhkan hidupmu. DIA-lah yang menentukan jalannya pertempuran dan IA juga yang sudah berjanji akan memberikan kemenangan kepadamu. Dengan cara yang kreatif, TUHAN akan membantumu untuk mengatasi kegelisahan-kegelisahan hidupmu. Yang dibutuhkan darimu adalah engkau jujur dihadapan ALLAH mengenai perasaanmu. Datang kepada TUHAN bukan untuk mencari pembenaran atas kegelisahan, melainkan untuk dikuatkan dan dijauhkan dari perasaan tersebut. TUHAN pasti memberikan jaminan dan kelegaan kepadamu secara pribadi (Matius 11:28).

3. Cara TUHAN mengatur peperangan dan memberikan kemenangan seringkali merupakan cara yang baru yang tidak pernah kita jalani sebelumnya. Kita perlu meresponinya dengan iman dan tindakan nyata !

Dalam Hakim 7:7 Gideon akhirnya memiliki 300 orang prajurit (setara 3 kompi). Mereka siap bertempur dan pedang telah ditangan. Namun dalam Hakim 7:15-16 (bacalah kembali), ternyata TUHAN memerintahkan mereka untuk bertempur bukan dengan pedang, melainkan dengan sangkakala (terompet), buyung kosong (kendi kosong) dan suluh (obor)! Benar-benar persenjataan yang tidak masuk akal menurut tata cara militer. Namun dalam ayat-ayat selanjutnya kita baca pada akhirnya orang-orang Midian dikalahkan, karena mereka saling berkelahi satu sama lain. Ketika orang-orang Israel menyerbu, maka tangan TUHAN mengacau-balaukan barisan tentara Midian.

Tidak ada yang akan mengira bahwa terompet, kendi dan obor sebagai senjata militer, tetapi TUHAN dengan cara menakjubkan menunjukkan IA dapat menggunakannya untuk menolong dan melindungi anak-anakNya. Ingatlah bahwa IA adalah ALLAH yang Kreatif dan berkuasa. Apa saja dapat IA gunakan untuk mendatangkan kebaikkan bagi kita yang mengasihiNya (Roma 8:28). Bagian kita adalah taat dan melangkah maju dengan iman yang teguh. Jangan gentar atau tawar hati. Perhatikanlah, bahwa ALLAH turun tangan ketika IA melihat anak-anakNya melangkah maju dengan iman dan berani.

Jika di dalam perjalanan kehidupanmu, ALLAH tampaknya menunjukkan arah, visi ataupun jalan keluar dari masalahmu dengan cara yang “tidak biasa”, maka percayalah dan tetaplah melangkah karena apapun yang ada di tangan ALLAH, akan dipergunakanNya dengan cara yang menakjubkan.

 

5 artikel terakhir oleh admin

Categories: Artikel & Tips