Memiliki Iman Yang Hidup

March 2, 2010 - Author: esther - Comments are closed

Kata Iman dalam berbagai bentuknya digunakan sebanyak 558 kali didalam Perjanjian Baru , Terbanyak dibanding dengan kata Kasih, Kebenaran, pengharapan.

Berdasarkan statistiknya ini saja, kita dapat menyimpulkan bahwa Iman merupakan sebuah pokok yang utama di dalam Alkitab.

Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri, Bagaimanakah saya dapat memiliki Iman yang Hidup – Iman yang Nyata – Iman yang melengkapi saya untuk hidup di abad ini.

Alkitab mengatakan bahwa Iman itu adalah Pokok dari Kebenaran yang diungkapkan atas mana kita mempertaruhkan kehidupan kita. Alkitab juga menunjuk pada Iman yang Menyelamatkan yang olehnya kita masuk ke dalam Persekutuan dengan Allah dan mempertahankan posisi kita dalam Kristus.

Namun yang akan kita pelajari ialah Iman yang Hidup yang adalah Iman se- hari2 dengan mana kita dapat hidup dan mempertahankan Kuasa Kristus didalam Kehidupan Kita. Iman yang Hidup bukanlah sekedar penyesuaian intelektual bagi suatu pengakuan PERCAYA, melainkan terikat dengan TINDAKAN. (Yakobus 2 :17). “ Jika Iman itu tidak disertai perbuatan, maka Iman itu pada hakekatnya adalah Mati”

Iman yang Sejati seharusnya mengalir ke luar dari Iman yang Hidup ,sebagai contoh seperti sebuah Pohon yg Hidup , Pohon yang hidup tandanya pasti bertumbuh dengan buah yang dihasilkannya.

Iman yang Mati

Beberapa Ciri-Ciri dari Iman yang Mati

- Iman yang Mati hanyalah IMAN DI KEPALA

Penyesuaian Intelektual , seperti Yakobus menjelaskan bahwa roh2 jahat percaya dan gemetar (Yak 2:19). Jadi kita tau dan percaya (secara pengetahuan)sebuah janji namun gagal untuk menerapkan Iman guna memperolehnya.

- Iman yang Mati hanyalah IMAN di LIDAH

Seperti Yakobus yang mengatakan Iman yang hanya dengan Kata-Kata tanpa disertai  Perbuatan.

- Iman yang Mati membuat FIRMAN TUHAN ALLAH TIDAK BERPENGARUH.

Contoh Yesus menegur orang2 Farisi karena mengabaikan Firman Tuhan demi kepentingan Tradisi mereka (Markus 7:13). Iman yang mati mempunyai suatu cara menjadikan Firman Tuhan tak berarti dengan keagamawiannya.

Ini sekilas secara singkat mengenai Iman yang Mati. Namun yang akan dibahas dalam bab ini adalah :” IMAN YANG HIDUP”

– Iman yang Hidup berbicara dari Mulut apa yang ada di dalam Hati.

Firman itu dekat kepadamu, yakni didalam mulutmu dan dalam hatimu (Roma 10:8) ,Ketika kita menerima Yesus Kristus kedalam hati kita, kita menerimanya oleh pengakuan dari mulut kita. Mulut adalah merupakan alat sejak mula dari perjalanan hidup kristiani kita dalam mengaktifkan iman yg hidup yang Allah berikan kepada kita. Rasul Paulus dengan berapi-api keluar dalam kotbahnya, menyentuh setiap orang yang berada disekitar dengan kebajikannya. Dalam Lukas juga dikatakan bahwa Yesus pada saat mengajar orang2 yang berada disekelilingNya takjub mendengar pengajaranNya, sebab perkataannya penuh Kuasa (Luk 4:32). Murid2 juga mengakui   iman mereka dengan mulut mereka (Kis Rasul 4:31) bahwa mereka mulai memberitakan Firman Allah dengan berani. Ini mengubah Iman yg mati dan suam  juga membangun roh menjadi Iman yg hidup dengan menggunakan mulut..

- Iman yang Hidup datang dari Pendengaran akan Firman Allah.

Maria menjawab kepada pembawa pesan Allah dengan mengatakan” jadilah padaku menurut perkataanmu” (Luk 1:38). Paulus mendorong kita “ Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya diantara kamu” (Kol 3:16). Iman yang hidup diberi makan oleh Firman yg hidup. Ketika kita mengecap dari Firman yg hidup, Kuasa dari Roh yg hidup akan bertindak melalui hati kita yg hidup dan menghasilkan tindakan2 yg hidup. Iman kita menjadi hidup.

- Iman yang Hidup Berdiri Teguh.

Iman ini tidak pernah berhenti karena perlawanan. Paulus mengatakan kepada kita (1Kor 16:13). Pada saat kita memiliki iman yg hidup , kita tidak digoyahkan oleh keadaan2 atau tekanan2. Kita bisa berdiri teguh menghadapi perlawanan dengan mengubahkan keadaan kita dari sedih menjadi sukacita.

- Iman yang Hidup Taat kepada Firman Allah.

Iman ini berlaku bahkan pada saat Firman Allah nampaknya berada dalam konflik dengan pikiran alamiah.Contoh Petrus telah menjala ikan se-malam2an dan tidak mendapatkan apa2 , Yesus memerintahkan untuk menebarkan jala ke tempat lain (Luk 5:5). Dengan kata lain Petrus tak mendapatkannya namun aku siap akan melakukannya hanya karena Tuhan telah memerintah aku untuk itu. Karena dengan ketaatannya Petrus berhasil mendapatkan sejumlah besar ikan yg besar shg jala itu koyak. Allah menginginkan kita untuk menerima Berkat, Pertambahan, Peningkatan, namun kita harus menebarkan jala2 iman kita untuk mendapatkan berkat yg besar yg telah Tuhan sediakan untuk kita. Hanya dengan membutuhkan KETAATAN.

- Iman yang Hidup bertindak dalam Kuasa Roh Kudus Dan Berdoa.

Iman yg menaati ayat2 Akitab pada saat dikatakan mengucap syukur dalam segala hal dan meninggikan Kristus dalam kemenangan sekalipun keadaannya belum mengalami jawaban2 Tuhan. Iman ini mengakui Doa sebagai cara untuk melihat Tuhan bertindak di dalam urusan2 kita. Doa dalam Iman melihat Tuhan bertindak, bekerja, berbuat yg mustahil.

- Iman yang Hidup melihat Pemberian sebagai sarana Penambahan Berkat.

Alkitab mengatakan bahwa jika kita menebarkan berkat dengan hati yg tulus,kita akan bertambah-tambah, sedangkan jika kita menahannya kita akan kehilangan apa yg menjadi milik kita.

- Iman yang Hidup melihat berkata-kata bahasa roh sebagai sebuah cara untuk meleluasakan Roh Kudus.

Alkitab mengatakan hal itu menguatkan kita pada saat kita mengkomunikasikan perkara2 yang supra-natural kepada Tuhan.(Yudas 20).

- Iman yang Hidup menggerakan kita untukmenjadi komit pada sebuah gereja lokal.

Tuhan menginginkan kita berada di dalam sebuah GerejaNYa, melayani dengan waktu, tenaga dan bakat kita, bertanggungjawab  untuk memuridkan dan mengajar. dan saling mendoakan antara satu dengan yang lainnya, melakukan peperangan rohani, mengisi kembali bateray – bateray rohani kita.

- Iman yang Hidup akan di Uji

Semakin Iman kita kuat dan tak tergoyahkan, semakin kita mendapatkan lebih banyak   kesulitan daripada apa yang kita inginkan. Ini merupakan bagian dari rencana Tuhan untuk menjawab doa kita. Iman bertumbuh ketika kita meminta kepada Tuhan hikmat dan kekuatan untuk mengalahkan masalah2nya. Dan pengalaman pertolongan Tuhan masa lalu itu membuat iman kita akan menjadi lebih kuat lagi dari sebelumnya dan masuk kepada next level demikian seterusnya akhirnya iman kita terus bertumbuh hidup.

Merentangkan Iman Kita

Jika kita menginginkan iman kita diperkuat, kita tak boleh mundur atau menciut pada saat iman kita diuji. Contoh  Abraham menolak untuk dikuasai oleh ketakutan pada masa depan, sebaliknya Ia dikuasai dan diperintah oleh Kerajaan Allah dan Pimpinan Roh Kudus yg Supranatural. (Rom 4:20-21) mengatakan Ia tidak bimbang karena ketidakpercayaannya, malah Ia diperkuat dalam Imannya dan Ia memuliakan Tuhan dengan penuh keyakinan, bahwa Tuhan berkuasa untuk melaksanakan apa yg DIA telah janjikan . DIA sanggup untuk mewujudkannya apa yg telah DIA janjikan.

Iman yang Hidup menghormati Tuhan dengan memperhitungkan-Nya dengan sungguh2 yakin bahwa Tuhan mampu memenuhi FirmanNYA. Semua karena Anugerah Tuhan ,kita bisa memiliki Iman yang Hidup.

 

5 artikel terakhir oleh esther

Categories: Teaching