Masa Persiapan

April 24, 2010 - Author: ninda - Comments are closed

II Tim 2:5 “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.”

Seorang komentator olahraga berkata bahwa tim sepakbola Indonesia yang bertanding di Sea Games lalu sulit untuk mencapai prestasi yang maksimal akibat kurangnya waktu untuk persiapan. Prediksi komentator itu teryata benar sebab jangankan meraih medali emas, untuk meraih medali perunggu saja gagal. Materi yang dimiliki oleh team Indonesia sebenarnya cukup baik namun karena hanya memiliki waktu beberapa bulan untuk berlatih menyebabkan gagalnya mereka mecapai hasil yang baik.

Kemenangan dalam sebuah pertandingan sangat ditentukan oleh masa persiapan yang dilakukan oleh sang atlet. Seorang atlet wanita dari Australia yang berhasil merebut medali emas cabang lari di Olimpiade mengatakan dia sudah berlatih mempersiapkan diri bertahun-tahun sebelum ia bertanding di Olimpiade. Ia berlatih begitu keras berjam-jam setiap hari, bahkan seringkali sampai merasa sangat tersiksa akibat latihan yang sangat keras..

preparation_baseball

 

Namun keinginannya untuk menang dalam Olimpiade mampu menyingkirkan semua rasa sakit itu. Latihan yang bertahun-tahun itu akhirnya membuahkan hasil ketika dia masuk finish di tempat yang pertama.
Sama seperti seorang atlet kitapun akan bisa menang dalam perlombaan iman bila kita mempersiapkan diri dengan baik. Charles Spurgeon berkata jika saya mempunyai waktu dua puluh lima tahun untuk hidup maka saya akan menggunakan waktu dua puluh tahun untuk mempersiapkan diri. Yesus sendiri telah memberi contoh bagaimana pentingnya mempersiapkan diri sebelum ia memulai pelayananNya.
Sebenarnya Yesus bisa saja melayani lebih awal sebab sejak umur dua belas tahun, Ia sudah memiliki pengetahuan dan kemampuan melebihi para ahli agama (doctor). Tetapi Ia menunggu sampai waktunya telah tiba untuk memulai pelayananNya di dunia ini. Alkitab tidak mencatat aktifitas Yesus dari usia dua belas tahun sampai Ia memulai pelayananNya sekitar usia tiga puluh tahun. Bayangkan Yesus saja harus menunggu dan mempersiapkan diri begitu lama untuk memulai pelayananNya.

Kita tidak tahu kegiatan apa saja yang dikerjakanNya selama delapan belas tahun yang tidak tercatat itu tetapi itu jelas merupakan masa penantian dan persiapan bagiNya untuk melayani. Selama delapan belas tahun penantianNya itu Yesus telah mengembangkan buah kesabaran sehingga hal itu menyebabkan Ia begitu berhasil dalam tiga tahun pelayananNya di dunia ini.
Pelayanan Yesus tidak berasal dari diriNya sendiri sebab apa yang Ia lihat Bapa lakukan maka itulah yang dikerjakanNya. Kesabarannya dalam menantikan waktu Tuhan menyebabkan Ia begitu selaras dengan kehendak BapaNya. Salah satu bukti kesabaranNya adalah ketika Dia sabar menunggu sampai empat hari untuk membangkitkan Lazarus dari kematian.

Ada  banyak anak Tuhan yang memiliki panggilan, kemampuan, karunia dan urapan tetapi kurang memiliki buah kesabaran. Pada awalnya pelayanan mereka begitu berkembang sehingga setiap orang memuji dan mengaguminya. Namun lambat laun mulai terjadi stagnasi dalam kerohanian mereka akibat terlalu cepat tampil tanpa mempersiapkan diri dengan baik. Mereka memiliki pengetahuan dan karunia tetapi tidak memiliki karakter yang matang sehingga tidak mampu menopang pelayanan yang mereka bangun dengan susah payah.
Karunia mungkin dapat membuat seseorang menjadi terkenal tetapi kebesaran datang melalui karakter. Masa persiapan bukanlah masa yang enak sebab disaat orang lain tampil ke depan, kita malah ada di belakang layar untuk berlatih. Akan tetapi, percayalah masa persiapan itu justru merupakan masa yang terpenting dalam hidup kita sebab itu akan menentukan keberhasilan kita di masa depan.

Rick Joyner berkata kita harus belajar untuk tidak membiarkan ketidaksabaran atau ketidakpuasan menjadi penuntun hidup kita. Biasanya kedua hal itu akan berakhir pada situasi yang lebih buruk dari situasi yang kita alami sebelumnya. Hanya ketika kita telah belajar dipimpin oleh Roh (dengan buah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri, yang semuanya bertentangan dengan ketidakpuasan dan ketidaksabaran) maka kita akan mengalami kemuliaan demi kemuliaan bukan kekalahan demi kekalahan.

Biarlah kita tidak dipimpin oleh ketidakpuasan dan ketidaksabaran tetapi marilah kita tinggal dengan hati yang gembira dan penuh kedamaian dalam segala keadaan. Jangan salahkan iblis jika anda mengalami kekalahan sebab biasanya itu terjadi karena kita tidak sabar menantikan waktu Tuhan untuk bergerak. Percayalah, Tuhan menginginkan anda untuk menang dan berhasil tetapi untuk memperoleh itu anda harus mengikuti pola dan peraturan yang sudah ditetapkanNya!

By:unknown

 

5 artikel terakhir oleh ninda

Categories: Artikel & Tips