KASIH

April 28, 2013 - Author: nelly - Comments are closed

Pdm. Johny Gultom

Ibadah Raya Minggu, 28 April 2013

 

Matius 22:34-40

34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
35  dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
36  “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”
37  Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38  Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
40  Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

I Korintus 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Tuhan tidak pernah menjanjikan tidak ada masalah dan  air mata, mengapa??? karena Tuhan ingin kita merasakan indahnya & besarnya Sukacita

Ada 3 Hal yang penting yaitu :

1. Iman

2. Pengharapan

3. Kasih, dan yang terbesar diantaranya adalah Kasih

biarlah Kasih kita kepada Allah tidak pernah berkurang tetapi semakin bertambah-tambah mengasihi Allah. Kita harus mengerti strategi Iblis yang menyebabkan Kasih kita menjadi hambar dan kita melayani hanya sebagai liturgi saja

 

Penyebab Kasih menjadi turun :

1. Kasih manusia menjadi dingin

Matius 24:3-14

3  Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”
4  Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
5  Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
6  Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7  Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8  Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
9  Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10  dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
11  Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
13  Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14  Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

Apa sebabnya Kasih manusia menjadi dingin

1. Karena mereka mendengar kegenapan-kegenapan Firman Allah dimana keadaan sekeliling tidak semakin baik

2. Ketakutan menderita karena Kristus –> disiksa, dibunuh dan dibenci oleh semua bangsa karena Kristus

3. Karena murtad, mereka mulai tidak percaya dan taat

4. Karena durhaka, anomia = kondisi tanpa hukum, ada 2 hukum bagi orang percaya yaitu Hukum Allah dan Hukum Kebenaran, Hukum diberikan supaya kita tetap berjalan dalam kebenaran

 

2. Karena meninggalkan kasih yang semula

Wahyu 2:1-5

1  “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2  Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
3  Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
4  Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
5  Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Yohanes 21:1-17

1  Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
2  Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
3  Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
4  Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
5  Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.”
6  Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
7  Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
8  Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
9  Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
10  Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.”
11  Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
12  Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
13  Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
14  Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
15  Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
16  Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
17  Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Petrus menyangkal Yesus 3 kali  dan terakhir Dia menampakkan diri kepada Petrus di pantai danau Tiberias, mulanya Petrus tidak menangkap apa-apa tetapi ketika Yesus memerintahkan untuk  menebarkan jala di sebelah kanan perahu mereka menangkap 153 ekor ikan, dan Tuhan mengajak mereka makan sampai kenyang baru kemudian Yesus bertanya apakah Petrus mengasihi Tuhan sampai 3kali Yesus bertanya , Petrus apakah engkau Agape padaKu, Petrus menjawab dengan Philio dan akhirnya ketika Roh Kudus turun Petrus baru mengerti Kasih Agape yang Tuhan inhginkan maka dia mengasihi Tuhan dengan Kasih Agape

Biarlah setiap kita mengasihi Tuhan bukan “karena……”,  tetapi kita mengasihi Tuhan “walaupun” yaitu Kasih Agape

 

3. Karena kita takut

1 Yohanes 4:17-18

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
18  Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan
barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Takut = phobia = takut pada suatu benda, situasi, kejadian yang dipandang sebagai emosi-emosi substansif, takut pada sesuatu yang tidak perlu ditakutkan

Jangan takut pada apa yang terjadi di depan, percayalah kepada Tuhan yang sanggup memegang masa depanmu

 

Tuhan Yesus memberkati

 

5 artikel terakhir oleh nelly

Categories: Sermon Note