Ada Rencana Tuhan dalam Hidup Kita

September 17, 2009 - Author: chrisye - Comments are closed

Sharing sermon by Ps. Peter Tjondro

10 September 2009

Bangsa Israel untuk memasuki tanah Kanaan banyak mengalami pergumulan namun Tuhan punya rencana yang lebih baik dari apa yang dibayangkan oleh bangsa Israel itu sendiri. Rencana-rencana Tuhan itu pada dasarnya mendatangkan kebaikan. "Zig" Ziglar is an American author, salesperson, and motivational speaker. His latest book (as of 2007) is God’s Way Is Still the Best Way.

Pelayanan Tuhan Yesus 95% dilakukan diluar sinagog/gereja (berdasarkan di alkitab) dan 5% lagi dilakukan didalam sinagog. Tuhan mau kita bertumbuh terus sehingga mampu dan dimampukan lebih lagi dalam berjalan di luar sinagog/market place.

Sebagai murid-muridNYA kita tahu bahwa hal yang utama Tuhan mau kita sadari adalah dimana-Karakter Kristus tercermin dalam hidup setiap kita (dibawa dalam hidup kita sehari-hari) dan kemudian diimpartasikan kepada orang-orang yang hidup diruang lingkup kita, ini adalah pelayanan hidup kita sesungguhnya.

Setiap kita mau tidak mau pasti harus masuk padang gurun karena disinilah lebih lagi kita dibentuk untuk bersandar kepadaNYA sehingga kita menjadi satu denganNYA. Dibalik padang gurun ada tanah perjanjian. Tuhan mau kita percaya kepadaNYA karena apa yang terjadi pada setiap umatNYA itu atas seijinNYA, DIA mau kita katakan “Aku siap Tuhan”.

Ingatlah bahwa :

  • Tidak ada sesuatu hal yang kebetulan terjadi dalam hidup kita.
  • Tidak ada sesuatu kecelakaan-kecelakaan dalam hidup kita.

Ketika kita alami hal-hal atau kecelakaan-kecelakaan yang tidak kita inginkan, cobalah intropeksi diri terlebih dahulu, lalu jangan berlama-lama dalam keadaan tersebut tetapi bangkit dan cari wajah Tuhan. Mintalah belas kasihNYA supaya kita dapat mengerti akan setiap peristiwa yang kita alami melalui sudut pandang Tuhan.

jesus & samarian women Yohanes 4:6-11 (baca keseluruhan nats ini). Ketika raja Salomo meninggal, kerajaan Israel terbagi dua, yaitu Israel utara/Samaria (9 ½ suku) dan Israel selatan/yehuda/yerusalem (2 ½ suku). Melalui berjalan pergantian raja-raja dan perebutan kekuasaan dari bangsa Israel ini maka terjadilah perkawinan campur/asimilasi culture sehingga menghasilkan asimilasi juga dalam tata cara beribadah mereka . Bagi umat Israel yang setia akan Taurat nenek moyang mereka akan tetap menjalankan dengan setia dalam segala aspek hidup mereka menurut Taurat dari bangsa Israel/Yahudi. Daniel,sadrakh,mesakh dan Abednego adalah diantaranya mereka yang tetap setia akan Taurat nenek moyang mereka.

Daniel dan teman-temannya tetap melakukan apa yang dimata Tuhan itu berkenan adanya dalam kehidupan mereka yaitu menjaga apa yang Tuhan telah ajarkan/turunkan kepada nenek moyang mereka. Bagaimana dengan kita?

Kembali pada nats di Yohanes 4:6-11, Samaria adalah tempat bagi orang diluar bangsa Yahudi, kedua suku bangsa ini tidaklah mempunyai hubungan yang baik pada dasarnya karena latar belakang nenek moyang mereka. Tahun 196 sebelum masehi, Raja Manasye (Israel Selatan) menghancurkan bait suci kebanggan dari orang-orang Samaria (Israel Utara) sehingga ini menimbulkan sakit hati turun-temurun.

Kita tahu bahwa Bangsa Yahudi menganggap bangsa lain sebagai bangsa yang tak layak, bangsa Yahudi menganggap bangsa mereka adalah lebih baik dari bangsa-bangsa lain.

Bagi bangsa Yahudi/Israel masa pelayanan sebelum dan saat Tuhan Yesus dibumi ada tiga peringgatan besar yaitu:

Paskah: Keluar dari tanah Mesir.

Pentakosta: Turunnya sepuluh perintah Allah.

Pondok Daud: Menginjak tanah perjanjian pertama kali/generasi Yosua.

Bagi umat yahudi/Israel mereka pasti pergi ke Yerusalem tiga kali untuk merayakan tiga peringgatan/momentum besar/bersejarah yang disebutkan diatas tersebut.

Tuhan Yesus sebelum pergi ke Yerusalem untuk menghadiri salah satu dari perayaan diatas, Dia tinggal di Nazareth. Tuhan Yesus biasanya menghindari jalan/tanah daerah Samaria (karena belum kehendak Bapa) untuk masuk ke Yerusalem tetapi kali ini Tuhan melewati daerah Samaria ini.

Jalan dari Nazaret melewati jalan/daerah Samaria ini sebenarnya adalah jalur pendek menuju Yerusalem namun karena adanya pertikaian antara penduduk Samaria dan penduduk Israel maka sesamanya biasanya tak melewati daerah-daerah perbatasan mereka.

Tuhan melewati daerah Samaria ini karena sudah waktuNYA dan Tuhan tahu bahwa ada satu jiwa yang akan Dia temui yaitu perempuan Samaria ini. Tuhan Yesus menunggu wanita Samaria ini datang disumur tempat untuk mengambil air. Sumur ini dalam dan perlu timba untuk mengambil air dari dalamnya.

Kebiasaan para wanita ditimur tengah ini adalah menimba air dipagi hari untuk menghindari panas terik dari matahari tapi wanita Samaria ini mengambil air di siang hari. Ada apa sesungguhnya? Tuhanlah yang tahu keadaan sesungguhnya dari wanita ini tapi wanita samaria ini tak tahu siapa Tuhan Yesus tersebut. Ketidak mengertian dari wanita Samaria ini saat bertemu Tuhan Yesus menyebabkan dia menilai Tuhan Yesus dengan pola pikirnya/pola pikir dunia.

Tuhan membuka pola pikir wanita ini dengan menyatakan kebenaran Tuhan dan bukan dengan kebenaran manusia. Wanita samaria ini dijamah oleh kebenaran Tuhan tersebut sehingga menjadi saksi Tuhan di kota Samaria tersebut dan membawa jiwa-jiwa baru ke Tuhan.

Belajarlah untuk melihat dari segi yang positif/kebenaranNYA/kacamataNYA dan janganlah melihat kelemahan-kelemahan/penghalang-penghalang itu lebih besar dari janji-janji Tuhan dalam hidup kita. Janganlah kita keraskan hati kita/kebodohan kita tetapi kita harus bangkit dan waspada supaya kita tetap berjalan pada rencana Tuhan. Belajar dan terus belajar berjalan sesuai kehendak Tuhan.

  1. Kita perlu ingat bahwa kita hidup itu karena KASIH KARUNIA TUHAN! Berbicara tentang kasih karunia berbicara tentang hak Tuhan/faktor Tuhan, belas kasihan Tuhan dan anugerah Tuhan itu tidak bisa dibatasi oleh pola pikir manusia. Nantikan terus dan jaga kasih karunia yang dari Tuhan. Jangan batasi Tuhan dengan seberapa besar ujian-ujian dihadapan kita, Percaya dan tetap Setia kepada Tuhan. Berbicara tentang kasih karunia Tuhan itu tak pandang status kita.
  1. Kita perlu ingat SIAPA yang berbicara kepada kita! Tuhan saat berfirman pasti tergenapi! Jangan ragukan saat kebenaranNYA dinyatakan dalam hidup kita. Jangan terintimidasi dengan pertanyaan seperti siapakah saya ini. Tuhan kita tak pernah ingkar janji, DIA selalu genapi setiap firmanNYA. Hal yang dapat menggagalkan firmanNYA adalah saat kita tak melakukan kehendakNYA dengan percaya dan setia. Faktor kitalah atau bagian kitalah yang dapat menggagalkan atau mengenapi setiap kebenaranNYA yang DIA berikan kepada kita. Belajarlah untuk tidak melihat keterbatasan-keterbatasan kita sebagaimana dunia memandangnya. Belajarlah untuk melihat keberhasilan orang-orang yang terbatas kemampuannya dimata dunia namun dapat menunjukan menjadi orang-orang yang luar biasa seperti Beethoven, Einstein dan seterusnya.
  1. SIKAP HATI menentukan keputusan yang akan kita ambil. Wanita samaria ini pertamanya mempunyai sikap hati yang salah terhadap Tuhan Yesus (karena melihat Tuhan sebagai faktor manusia) tetapi pada akhirnya wanita ini mengambil sikap yang benar setelah mendengar kebenaran yang Tuhan Yesus nyatakan kepada wanita ini.

Jangan batasi kuasaNYA bekerja dalam hidup kita, ada rencana Tuhan dalam hidup kita. Tetaplah percaya,setia dan miliki sikap hati yang benar saat kebenaranNYA dinyatakan dalam hidup kita. Kasih karuniaNYA Tuhan sudah berikan bagi setiap kita yang hidupnya berkenan kepadaNYA. Jadikanlah masalah-masalah kita bukan sebagai penghalang tetapi menjadi peluang untuk kita meraih janji-janjiNYA tergenapi dalam hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati.

Donita/Doa Wanita

Rumah Kediaman @ Keluarga Kurniawan

Residence Rajthavee

Petchburi

Bangkok

 

5 artikel terakhir oleh chrisye

Categories: Sermon Note