SAINTS & SOLDIERS

June 28, 2013 - Author: nelly - Comments are closed

Cool Gabungan Jumat, 28 Juni 2013

Pdt. Daniel Arif

Setelah kita menerima Kristus, kita dikuduskan kemudian kita dijadikan prajurit Tuhan masuk dalam peperangan dan berjuang mengatasi setiap tantangan dan rintangan dan keluar sebagai pemenang. Perjalanan kekristenan bukan perjalanan wisata melainkan berperang. Berkat Tuhan sifatnya harus direbut apapun itu kekayaan, kesehatan, kebahagiaan dan damai sejahtera. Kita harus berperang dengan hal-hal yang menghalangi berkat itu.  Kita dikuduskan untuk masuk dalam peperangan dan keluar sebagai pemenang

Keluaran 12:41  Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.

Dalam ayat ini jelas dikatakan bahwa umat pilihan Allah adalah “pasukan Tuhan” keluar dari tanah Mesir.

Keluaran 13:18  Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Dalam ayat ini dikatakan bahwa bangsa Israel keluar dari Mesir dengan ‘siap sedia berperang”. Dalam the messanger dikatakan ‘the Israelies left Egypt in military formation”. Masuklah dalam medan perang dengan sikap sebagai seorang prajurit bukan sebagai warga sipil dan milikilah mental seorang prajurit yang dibentuk untuk siap berperang dan merebut kemenangan.

2 Timotius 2:3-4
3  Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
4  Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

Bangsa Israel gagal masuk dalam tanah perjanjian karena mentalnya mengeluh dan bersungut-sungut. Milikilah mental seorang prajurit. Bicara tentang next level yang dinaikkan adalah mental kita juga. Keluar dari Mesir tidak langsung enak-enak tetapi harus berperang. Tanah perjanjian tidak diraih dengan mudah tetapi dengan perjuangan. Berkat atau janji Tuhan itu sifatnya ‘already but not yet”,  berkat telah tersedia tetapi untuk mendapatkannya kita harus berjuang. Kesembuhan, kesuksesan, damai sejahtera harus terus diperjuangkan. Prajurit tidak pasif tetapi aktif angkat senjata dan berperang.

Kita akan melihat hidup Daud yang jatuh dalam dosa ketika tidak aktif dalam pertempuran

2 Samuel 11:1-2
1  Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
2  Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.

Daud memerintahkan Yoab yang berperang dan dia sendiri berdiam di istana, santai sesaat. Daud biasa berperang tapi saat dia memberi celah sedikit saja atau “pause” berhenti sejenak maka iblis masuk dan dia jatuh dalam dosa. Daud ditaklukkan oleh dosa ketika ia berhenti dari destinity Tuhan sebagai seorang pejuang.

Hidup, pelayanan, ketaatan itu perjuangan jangan berhenti meskipun hanya sesaat karena iblis akan gunakan celah yang kecil ini untuk menaklukkan kita.

2 Timotius 4:6-8
6  Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
7  Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
8  Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Rasul Paulus tidak mengelak dari perjuangannya, ia menyelesaikan dengan baik sebagai imbalannya mahkota tersedia badi dia. Dia taat sampai akhir bukan desersi. Desersi adalah prajurit yang mengelak dari tugas yang diberikan, konsekuensinya dipecat dan dicopot semua lencana dan seragam tentaranya pun di tanggalkan dan diganti baju sipil.

Army Reserves –> di Israel setiap pemuda 17 tahun wajib mengikuti Wajib Militer , laki-laki selama 3 tahun dan wanita 2 tahun dan setelah kembali ke kehidupan sipil mereka masih harus kembali ke barak selama 2 bulan supaya jiwa militer mereka tidak hilang dan mereka selalu siap dengan baju militernya. Jadi kapanpun ada perang mereka siap sehingga semua warga sipil di Israel memiliki mental militer akibatnya Israel tak terkalahkan meskipun Israel negara kecil dalam kepungan negara Arab yang begitu beasr Israel selalu menang.

Every citizen should be a soldier. This was the case with the Greeks and Romans, and must be that of every free state – Thomas Jefferson

Hidup ini adalah medan perang, masuklah dalam medan perang sebagai seorang prajurit yang siap merebut kemenangan. Jadilah seorang prajurit  yang adalah orang yang disiapkan untuk merebut kemenangan

Tuhan Yesus memberkati

 

5 artikel terakhir oleh nelly

Categories: Sermon Note