Mutiara Kehidupan Wanita

July 13, 2011 - Author: chrisye - Comments are closed

30 hari merenungkan firman Tuhan dan belajar menjadi bijak

 

Penulis: Tim Pelayanan Wanita Bijak

 

Salah satu sistem pendukung perubahana yang diperlukan supaya seorang mengalami perubahan yang permanen adalah perenungan firman Tuhan yang intensif. Didalam firman Tuhan terdapat kuasa perubahan yang sangat dasyat karena ada kuasa untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi serupa dengan Kristus. Kuasa firman tentang Kerajaan Allah yang sama (benih yang sama) ditaburkan pada keempat jenis tanah lalu hasilnyapun sesuai dengan keadaan jenis tanah tersebut

 

Jenis tanah seperti apakah yang kita miliki? Mintalah dan berserulah lalu ambil suatu tindakan untuk mengalami janji-janjiNya tergenapi dalam hidup kita. Miliki hati yang mau dibentukNya, terus renungkan firmanNya dalam hidup kita seperti kita memerlukan oksigen. Tak sebatas pada tanah saja tetapi benih itu harus bertumbuh dan berakar. Berakarlah! Berakar yang tidak saja sekedar lebar tetapi juga dalam, ada tiga langkah perenungan yang lebar dan pastinya harus mendalam yaitu:

1.    Mengajukan pertanyaan (komunikasi dua arah denganNya) sebagaimana dikatakan di Amsal 4:20a.

2.    Menyerap Firman melalui 3 Indera Rohani (Amsal 4:20b-21) melalui telingga rohani, mata rohani dan intuisi/impresi.

3.    Menjaga sikap hati sesuai Firman yang tertanam (Amsal 4:23-25).

Buku ini mengajarkan kita sebagai wanita yang ditetapkan oleh Tuhan sebagai teman sekerja Allah dalam peran yang Tuhan sudah tetapkan bagi setiap kita yang bertujuan untuk menyatakan Kristus dalam kehidupan setiap kita. Buku ini memberikan suatu pengajaran berupa ilustrasi/ renungan/ kesaksian dan kemudian diberikan ayat firman Tuhan untuk kita renungkan lalu mulai kita latih diri kita untuk mengambil manfaat dari benih Ilahi ini bagi kehidupan kita. Selama 30 hari lalu mulailah bergerak lebih lagi dengan pimpinanNya. FirmanNya Ia dan Amin, selalu baru setiap hari! Salah satu renungan yang didapati dalam buku ini adalah tentang kekuatan emosi wanita, sebagai seorang wanita kita sering melibatkan perasaan dalam sehari-hari,terutama  dalam mengambil keputusan untuk diri sendiri,suami dan anak-anak. Bila kita mudah terombang-ambing  oleh perasaan maka kita akan sangat emosional dan sulit untuk mengikuti akal sehat.

Untuk menjalankan peranan sebagai seorang isteri dan ibu, kita memerlukan kekuatan perasaan (emosi), artinya perasaan akan menjadi alat kepekaan kita sebagai wanita. Suatu kali anak saya ikut camp gereja, dihari keduanya disana sedangkan dihari itu saya sedang banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan , sehingga saya kelelahan dan rasanya mau marah-marah dan menyalahkan orang lain. Namun saya berusaha untuk bersyukur dan memikirkan yang baik seperti akan hari esok  yaitu kedatangan anak saya pulang dari camp gerejanya. Tiba-tiba dihari kedua dimana anak saya di campnya itu,ada  suatu dorongan yang begitu kuat untuk saya berdoa bagi anak saya lalu saya taati keinginan itu, saya tinggalkan kesibukan saya dan berdoa bagi anak saya sampai ada suatu terobosan dimana saya merasa lega.

Ternyata ketika kepulangan anak saya dari camp, dia menceritakan bahwa di hari keduanya itu dia hampir digigit oleh binatang saat itu tetapi terhindarkan. Saya bersyukur kepada Tuhan karena dengan kesaksian anak saya ini saya diingatka bahwa waktu itu adalah dimana saya terdorong  untuk mendoakan anak saya dan saya mentaatinya. Semakin kita belajar mentaati FirmanNya dalam hidup sehari-hari semakin kita belajar untuk menang atas masalah emosi, jangan menyerah! kebenaranNya akan memerdekakan kita. Bila kita melatih diri berulang-ulang untuk taat pada firmanNya,kita akan semakin kuat untuk lebih memenangkan masalah emosi dengan caraNya.

Silahkan membaca buku ini dan menjadi berkat. Tuhan Yesus memberkati.

 

5 artikel terakhir oleh chrisye

Categories: Book