The Last Message of The Kingdom

January 21, 2012 - Author: chrisye - Comments are closed

Sermon by Ps. Yoannes Kristiannus

Doa Puasa, 21 Januari 2012

Markus 16:15-20 “Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”

Pesan terakhir biasanya berkualitas, terlebih jika dikatakan berulang-kali itu berarti bermakna sekali.

Kenapa Tuhan Yesus  yang sudah diberikan oleh Bapa kepada kita di bumi tetapi kemudian Bapa mengambilnya kembali. Itu karena bagian atau tugas yang Tuhan kerjakan di bumi sudah selesai. Tongkat estafet-Nya sekarang telah diteruskan kepada para murid-muridNya dimuka bumi ini.

Kita semua adalah hamba Tuhan! Sebab setiap kita yang sudah berjumpa dengan Tuhan secara pribadi pasti melayani (inilah sifat Tuhan yang kita adapt/miliki melalui persekutuan denganNya).

Yohanes 4:1-42 perikopnya adalah “Percakapan dengan Perempuan Samaria.” Di dalam perikop ini menceritakan tentang perempuan Samaria yang bertemu dengan Tuhan Yesus. Pertemuan peremuan Samaria dengan Tuhan merubah kehidupannya selanjutnya, dia tinggalkan perilaku hidupnya yang tidak baik dan menjadi yang seperti Tuhan kehendaki dia miliki yaitu kehidupan yang berkenan bagi Tuhan. Demikianlah seharusnya kehidupan orang-orang yang mengaku telah bertemu dengan Tuhan Yesus.

Saulus sebelum dikenal sebagai Pauluspun demikian adanya, dari pribadi yang menjalankan kebenarannya menjadi pribadi yang menjalankan kebenaran yang Tuhan kehendaki. Ketika intervensi Illahi dia alami maka perubahan pola pikir dan perilakupun dia alami. Saulus yang dulu sering menganiaya para pengikut dan para murid Tuhan Yesus mengalami perubahan ketika dia bertemu dengan Tuhan Yesus. Saulus menjadi Paulus, pribadi yang melayani Tuhan Yesus dengan pribadi yang baru yaitu yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan dengan sengenap jiwa dan dengan segenap akal budinya (Matius 22:37).

Ketika kita mengaku kita hidup intim dengan Tuhan maka seharusnya kehidupan yang kita miliki menjadi berkat tidak hanya baik bagi hidup kita tapi juga bagi yang lainnya sebab Tuhan katakan “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Seperti yang dituliskan pada Lukas 6:38.

Kita yang mengaku telah mengenal dan melayani Dia seharusnya menghasilkan buah yang tetap yang Tuhan kehendaki dan jika tidak maka berarti ada sesuatu yang salah dalam hubungan kita dengan Tuhan. Sebab Tuhan katakan untuk kita melakukan Amanat AgungNya. Kita harus bertumbuh dan menghasilkan buah sehingga tidak saja kita mengalami berkat-berkatNya tetapi kita juga menjadi berkat sehingga nama Tuhan dimuliakan lewat kehidupan kita, itulah yang Tuhan kehendaki setiap kita alami dan lakukan.

Reinhard Bonke mengatakan bahwa ada 35.000,- orang yang mati setiap hari tanpa mengenal siapa itu Tuhan Yesus.

The greatest gift in this world is salvation and He did fou us so we can be saved!

Apakah setiap kita telah melakukan apa yang Tuhan telah perintahkan pada setiap kita, yaitu amanat agungNya. Apakah kita telah beritakan pada Dunia bahwa Tuhan Yesuslah Juru Slamat dan di dalam Dia ada pengharapan dan jalan keluar.

Matius 24:14 “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

Berdasarkan nats diatas ini maka dapat diartikan sebagai berikut bahwa kesudahan itu tidak akan tiba jika injil belum diberitakan ke seluruh dunia (sampai ujung-ujung bumi). Semakin giat para hambaNya melakukan apa yang Tuhan telah perintahkan maka semakin cepat Tuhan datang.

Ada lima perintah Tuhan Yesus yang Dia ulang berkali-kali dan mengapa harus diulang-ulang perintahNya itu? Hal ini dapat diartikan sebagai berikut :

1. PerintahNya itu sangat penting.

2. Kita sering lupa.

3. Tuhan tahu bahwa kita terkadang keras kepala.

4. Tuhan ingatkan identitas kita seperti yang ditulis dalam Lukas 24:47 “dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.”

5. Didalam Yohanes 15:16 tertulis demikian “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”

Identitas kita yang sering kita dengar adalah sebagai Garam Dunia, dimana fungsinya adalah:

· Memberikan rasa (memberikan makna dari kehidupan yaitu beritakan Firman Tuhan).

· Mencegah kebusukan. (memberitakan bahwa masih ada harapan didalam Tuhan),

Semakin kita giat atau tekun dalam memberitakan FirmanNya maka kita akan semakin sibuk membangun orang-orang yang mau dipulihkan dan kita semakin tidak ada waktu untuk menjelek-jelekan orang lain. Jadi jangan kita buang-buang waktu yang tersisa ini, mintalah kepada Tuhan untuk kita dapat menghitung dan mempergunakan hari-hari dengan bijaksana sesuai dengan yang Tuhan mau kita miliki dan lakukan.

Identitas kita yang sering kita dengar lainnya adalah sebagai Terang Dunia, dimana fungsinya adalah:

· Memberi penerangan untuk memberikan petunjuk.

· Memberikan jalan keluar.

Janganlah terang kita padam!

Tuhan memerintahkan untuk setiap kita pergi dan menghasilkan buah. Kata buah disini adalah jiwa-jiwa. Ketika kita lakukan apa yang Tuhan minta maka itu sungguh-sungguh menyenangkan hatiNya.

Tuhan mengatakan seperti yang tertulis di Kisah para rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Gambaran yang jelas dari nats diatas adalah seperti :

Daud diurapi di tengah-tengah keluarganya! Daud melakukan pekerjaan yang dipercayakan oleh ayah Daud dengan tidak mengeluh meskipun Daud tidak diakui dikeluarganya kemudian Daud diurapi dikotanya dan selanjutnya Daud diurapi di bangsanya. Daud adalah pribadi yang setia pada perkara yang kecil dan Tuhan melihat hal ini. Demikian juga Tuhan mau kita lakukan bagian setiap kita yang telah Dia percayakan untuk kita lakukan.

Dalam hidup kita ini, kita mendengar akan “Hukum Tabur Tuai” hal ini dapat diartikan oleh kita sebagai berikut:

· Jika kita berdoa dengan hati yang tulus maka Tuhan yang akan menjawab.

· Jika Tuhan berdoa bagi dunia ini maka kitalah yang menjawab.

· Jika kita meminta sesuatu maka siapakah yang akan memberi? Itu adalah Tuhan.

· Jika Tuhan meminta sesuatu dari dunia ini maka siapakah yang akan memberi? Itu adalah kita yang menjadi rekan sekerjaNya.

· Dan ketika kita mengabaikan panggilan dan tugas-tugas dariNya maka kerugian itu sesungguhnya ada pada kita.

Pesan Tuhan yang mendasarkan sesungguhnya adalah “Jangan ada seorangpun yang binasa!”

Hiduplah sesuai dengan yang Dia inginkan, kehendakNya tidaklah merugikan kita tetapi justru membawa kehidupan yang penuh dengan kemenangan karena tidak dibiarkannya kita berjalan sendiri tetapi bersama dengan Dia selalu.

Jika kita datang kepada Tuhan janganlah memiliki mental seperti mental pengemis tetapi hendaklah kita miliki mental kerajaan Allah. Berikanlah sesuatu yang terbaik bagi Tuhan dan bertindaklah seperti yang Tuhan mau!

Dua cara jangkauan yang efektif yaitu dengan melalui:

· Penjangkauan lewat persahabatan yang tulus. (Tuhan telah memberikan contoh akan hal ini dimana banyak di alkitab diceritakan. Salah satunya adalah hubungan persahabatan yang didapati antara Tuhan Yesus dengan si pemungut cukai, Zakeus. Dia bertobat tidak karena disiksa atau diintimidasi atau dipukuli tetapi karena perjumpaan dengan Tuhan, membuat Zakeus, memiliki pertobatan yang luar biasa dan buah dari pertobatannya terbukti. Dia mengembalikan berlipat kali ganda dengan apa yang telah dia ambil dan mau mengikuti Tuhan.) intimacy/keintiman tidak hanya didapati lewat penyembahan tetapi pada dasarnya pada hati yang lapar dan haus kepadaNya senantiasa.

· Penjangkauan lewat keteladanan. (Ingatlah bahwa perbuatan yang kita lakukan jauh lebih berdampak daripada apa yang kita katakan.)

Mari setiap kita tidak saja menjadi pendengar tetapi hendaknya setiap kita menjadi pelaku firmanNya.

Tuhan Yesus Memberkati.

 

5 artikel terakhir oleh chrisye

Categories: Sermon Note