Menang Atas Spirit of Mediocrity

April 8, 2009 - Author: chrisye - Comments are closed

(Sharing Firman by Ps. Olga Siahaan)

5 April 2009

Ada proses demi proses dalam hidup ini untuk memurnikan kita untuk menjadi mempelaiNYA yang tak bercacat cela. Responi hidup ini dengan cara yang benar, seringkali kita hadapi situasi dalam hidup kita dengan cara yang tidak benar sehingga pada akhirnya itu menghambat kuasaNYA turun dalam hidup kita.

Menghadapi situasi-situasi yang sulit untuk dimengerti dalam hidup ini dapat kita hadapi saat kita YADAH/praise/bersyukur kepadaNYA ( surrender kepadaNYA) . Prinsip kebenaranNYA bukanlah yang diajarkan oleh dunia ini tapi perkenan Tuhan yang akan membuat kuasaNYA berdampak dalam hidup kita oleh sebab itu DIA menginginkan kita berharap kepadaNYA melebihi pengharapan kita kepada yang lain.

Saat hidup kita berkenan bagi DIA, maka Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan dalam menghadapi segala situasi dalam kehidupan kita ini.

Daniel 6:2-10 (baca dan renungkan), didalam ayat 4 menerangkan apa yang membuat Daniel berbeda dengan yang lain dan di ayat 5 menerangkan bahwa Spirit of excellent (Roh yang luar biasa) dimiliki oleh Daniel ini adalah dampak dari kehidupan Daniel yang berkenan dimataNYA maka Tuhan memberikan roh yang luarbiasa ini dalam kehidupan Daniel.

Ada banyak orang yang tidak menyukai Daniel tapi karena hidup Daniel berkenan bagi Tuhan maka Tuhanlah yang berperkara bagi Daniel.

Perkenanan Tuhan membuat kehidupan Daniel dan ketiga temannya berbeda dengan orang-orang di Babel. Roh yang diberikan Tuhan dalam kehidupan Daniel, membuat Daniel disegani dan dihargai. Spirit of Excellent diberikan kepada Daniel oleh Tuhan karena Tuhan melihat sampai kedalam hatinya, Daniel mengutamakan hubungannya dengan Tuhan terlebih dahulu dan baru dia melakukan kepentingannya yang lain.

Demikianlah Tuhan juga mengharapkan kita untuk belajar seperti Daniel, yaitu mengandalkan Tuhan, mementingkan Tuhan terlebih dahulu.

Lawan dari Spirit of Excellent adalah Spirit of Mediocrity!

Spirit of Mediocrity adalah roh yang biasa-biasa saja, roh yang menghambat pengurapan Tuhan turun dalam hidup kita sebagai gerejaNYA. Spirit of mediocrity dapat disamakan juga dengan Spirit of familiarity, contoh adanya spirit ini seperti keadaan Tuhan Yesus yang ditolak di tempat asalNYA yaitu Nazaret karena penduduk disana merasa lebih mengenal Tuhan Yesus dibanding Tuhan Yesus sendiri (Matius 13:53-58).

Orang-orang Nazaret tidak mengalami mujizat karena sikap mereka yang dipengaruhi oleh roh familiarity ini. Mereka memandang Tuhan Yesus sebagai pribadi yang biasa-biasa saja sehingga kuasaNYA tidak berdampak di Nazaret ini. Dampak lainnya bagi penduduk di Nazaret ini adalah tidak adanya mujizat yang terjadi ditempat itu dan terlebih lagi itu mendukakan Tuhan.

Sering kita gagal dalam mendapatkan berkat-berkatNYA karena kita sering biasa-biasa saja dalam memandang Tuhan Yesus. Terkadang kita tidak melihat Yesus sebagai Penyelamat,sebagaimana seharusnya gereja memandang DIA oleh karena itu terkadang Tuhan ijinkan kita melewati pergumulan-pergumulan dalam hidup ini supaya kita berlari kepada sumber pengharapan dalam hidup ini yaitu Tuhan kita.

Wahyu 3:14-22

Rasul Yohanes mendapat pewahyuan dari Tuhan di Pulau Patmos, dimana Tuhan nyatakan pesannya untuk 7 Jemaat kepadanya. Di ayat 15,16 dikatakan tentang adanya spirit of mediocrity=biasa-biasa=suam-suam di Laodikia dan hal ini yang dibenci Tuhan, sehingga Dia memuntahkannya.

Tuhan sedang menyatakan perumpamaanNYA dalam ayat-ayat diatas tersebut. Kota Laodikia adalah kota yang makmur pada dasarnya, kota ini dialiri oleh dua aliran sungai besar yang membuat keadaan dikota ini subur dan makmur pada jaman itu. Kedua aliran sungai ini pada suatu titik tertentu bertemu dan menghasilkan air yang suam-suam/pahit bahkan beracun oleh karena itu Tuhan mengumpamakannya dalam pernyataanNYA di ayat 15,16 ini.

Begitu juga dengan kehidupan kita, terutama kehidupan rohani kita. Tuhan tidak mau kita berada dalam ke suam-suaman, Tuhan tidak mau kita netral, Tuhan mau kita berdampak bagi pelayanan kita didunia ini, Tuhan mau kita menjadi luar biasa didalam DIA, menjadi saksi-saksiNYA yang luar biasa.

Perhatikan! Hidup yang suam-suam/biasa-biasa itu akan seperti persembahan yang berbau racun dihadapan Tuhan. Kita harus hidup sungguh-sungguh untuk DIA supaya menjadi dupa yang harum di hadiratNYA. Kita harus temukan posisi rohani kita saat ini ada dimana, kita harus panas dihadapanNYA, kita harus punya RohNYA yang menyala-nyala dalam hidup kerohanian kita yang akan berdampak keluar dalam kehidupan sosial kita.

Spirit of Mediocrity ini dikendalikan oleh pikiran dari masa lalu dan bukan di masa sekarang. Mari hidup berdasarkan hari ini karena hari ini penting untuk menentukan hari berikutnya. Gambar diri yang rusak mengakibatkan hal-hal yang jelek terjadi seperti minder, terlalu percaya diri,sombong,suka menipu ,suka bohong, dan hal-hal kedagingan lainnya).

Apakah masih ada masa lalu yang menyetir kehidupan kita sekarang ini jika masih cepat tangani ini dengan benar karena kalau tidak berarti kita tidak mempunyai visi dan prinsip kebenaranNYA dalam hidup kita.

Ciri-ciri orang yang mempunyai spirit of mediocrity ini adalah:

Netral,asal-asalan (tidak berikan yang terbaik), ahli dalam mencari alas an (menghindari tangung jawab), safety player/kurang ambil resiko/cari aman saja, pasif/kurang pro aktif, fokus untuk menyenangkan orang lain dibanding untuk menyenangkan Tuhan.

Bersyukurlah dan bangga apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Orang yang memiliki spirit of mediocrity adalah orang yang self center/berpusat pada dirinya sendiri dan bukan kepada Tuhan.

Orang-orang yang menang dari spirit of mediocrity ini antara lain seperti Musa, Daud, Nehemia, Ester, Petrus, perempuan samaria, dan lain-lainnya.

Bagaimana menang akan spirit of mediocrity ini?

Wahyu 3:18-20

Berdasarkan nats ini dapat disimpulkan untuk : menjadikan Tuhan sebagai harta kita, minta pengurapanNYA untuk mengenal DIA lebih lagi, terima tegoran dan hajaran Tuhan,relakan hati kita dan bertobat, alami keintiman dengan Tuhan.

Gereja Tuhan (anak-anak Tuhan) terkadang mencoba mengenal Tuhan lewat kehidupan dari hamba-hamba Tuhan dan ini yang terkadang menjadi batu sandungan. Kita pasti kecewa jika berharap pada manusia karena itu sudah dikatakan oleh firmanNYA. Kita harus berharap kepada Tuhan bukan kepada manusia. Belajarlah untuk melihat pribadi Tuhan Yesus dalam setiap saudara-saudara kita sehingga saat saudara-saudara kita lemah kita tidak menghakimi mereka tapi mendoakan mereka. DIA yang akan berperkara lebih lagi saat kita menghadapi segala situasi karena kita melibatkan DIA terus dalam hidup kita.

Diayat 20 (Baca!) Yesus katakan kepada kita bahwa DIA akan makan bersama-sama dengan kita. Dalam terjemahan bahasa ibraninya makan disini adalah to dine = makan malam dimana makan malam dalam adat yahudi adalah suasana yang intim antara keluarga, selain menikmati makanan juga menikmati pembicaraan.

Jagalah spirit of excellent yang Tuhan telah berikan bagi setiap anak-anakNYA sebagai mana yang terdapat di kitab Daniel 6:11, contohlah gaya hidup Daniel, bangun keintiman dengan Tuhan lebih lagi. Spirit of mediocrity dapat dikalahkan saat kita dekat dengan Tuhan, karena DIA berikan pengharapan dan kekuatan kepada kita.

 

Tuhan Yesus Memberkati.

 

(sharing firman dirangkum oleh Chrisye)

 

5 artikel terakhir oleh chrisye

Categories: Sermon Note