Tinggalkan Kekecewaan Untuk Meraih Janji-janji Tuhan

August 14, 2011 - Author: chrisye - Comments are closed

Sermon by: Ps. Daniel Arif

 

(ditulis oleh : Dian Christianti Setradiharja)

 

Doa Puasa, 6 Agustus 2011

 

Tuhan tidak pernah berhenti berfirman dan kali ini Tuhan mengajak kita mengambil pelajaran dari dua murid Tuhan yang meninggalkan Yerusalem menuju emaus.

 

1.      Perjalanan meninggalkan Yerusalem dan menuju emaus

Lukas 24: 13-17 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?”

Dua orang murid Tuhan pergi meninggalkan Yerusalem (salem = shalom artinya: kota damai sejahtera) menuju Emaus yang jauhnya 7 mil perjalanan. Mereka meninggalkan kota damai sejahtera dengan perasaan kecewa yang amat mendalam karena peristiwa penyaliban dan kematian guru mereka yaitu Tuhan Yesus. Dalam bayangan mereka, Tuhan akan membangun kerajaan bagi Israel dan menjadi Raja yang membebaskan mereka dari penjajahan Roma kala itu dan menjadi negara yang merdeka, tetapi kenyataan yang mereka terima adalah bahwa Tuhan Yesus mati di kayu salib, dan mereka menjadi sangat kecewa karenanya. Apakah kita saat ini juga sedang dalam satu perjalanan yang sama dengan kedua murid ini, perjalanan yang penuh dengan kekecewaan, kepahitan dan kita sedang meninggalkan kota damai sejahtera kita?

 

Ditengah perjalanan itu Tuhan Yesus datang, mendekati mereka dan berjalan bersama bahkan berbicara kepada mereka, ini adalah bukti yang kuat bahwa Tuhan adalah Allah yang begitu care (perhatian), Ia tidak pernah meninggalkan anak-anakNya disaat apapun baik itu dalam kondisi penuh damai sejahtera ataupun pada saat pergumulan/gejolak. Tetapi oleh karena perasaan yang penuh dengan kekecewaan dan kegetiran kehadiran Tuhan tidak dapat dirasakan oleh murid itu. Kita pun seringkali juga melakukan hal yang sama, ketika kita dalam suatu pergumulan atau kekecewaan yang amat mendalam, kehadiran Tuhan tidak dapat lagi kita rasakan padahal Tuhan tidak pernah sedikitpun meninggalkan kita, IA ada bersama, sedang berjalan disamping kita dan sedang berbicara kepada kita. Mungkin ada sebagian dari kita yang menyimpulkan bahwa Tuhan sudah tidak peduli lagi akan hidup kita atau bahkan ada yang menuduh “Tuhan, kenapa engkau nggak ada disaat aku sangat membutuhkanMu? Atau Where are You GOD why you did leave me alone? Padahal Tuhan sedang berjalan disamping kita bahkan mengajak kita berbicara “apa yang membuat kamu begitu kecewa anakKu?. Lakukan lah sesuatu agar kita keluar dari cengkraman kekecewaan, karena kekecewaan itu seperti pasir hisap yang akan menarik semakin mendalam dan menenggelamkan kita didalamnya. Do something!! Ingat Tuhan Yesus adalah Allah yang setia, dahulu 2000 tahun yang lalu, sekarang dan sampai selamanya seperti janjinya bahwa Aku Allah akan menyertaimu sampai kesudahan jaman.

Kapan hati dua orang murid ini yang kecewa diubahkan? Ketika Tuhan Yesus Berbicara dan menerangkan kitab suci. Lukas 24: 32 Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”. Oleh karena itu ketika kita dilanda rasa kecewa, baca Firman Tuhan dan biarkan Tuhan menerangkan FirmanNya bagi kita. Jangan pernah menutup kitab suci ketika guncangan itu datang. Karena FirmanNya adalah tulisan kehidupan yang meletakkan pondasi kehidupan yang sangat kuat didalam kita. Didalam Ibrani 11: 3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Firmannya lah yang menjadi bahan dasar alam semesta dan kita maka jangan pernah menganggap bahwa Firman Tuhan itu biasa-biasa saja. Firman itu dahsyat sampai selama-lamanya. Oleh karena itu apapun kondisi hati kita, buka Firman Tuhan. Kita adalah anak-anak Tuhan yang diciptakan bukan untuk kalah oleh situasi tetapi kita telah ditetapkan olehNya untuk menjadi pemenang atas segala situasi yang ada.

 

2.      Kebiasaan Tuhan Yesus: Seolah-olah dan ingin melewati mereka

Lukas 24 : 28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Salah satu kebiasaan Tuhan yang harus kita ketahui agar kita tidak pernah kecewa akan Dia adalah Tuhan berlaku seolah-olah dan hendak melewati. Kata seolah-olah memiliki arti seakan-akan atau gayanya tetapi bukan menyatakan keinginan yang sesungguhnya. Kita juga melihat Tuhan berlaku yang sama dalam Markus 6 : 48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.

Ilustrasi:

Saya (Ps. Daniel A) pernah melakukan pelayan ke Jawa Tengah. Saya berangkat menuju ke tempat tinggal Gembala sidang ditempat itu sesuai dengan alamat yang tertulis di kertas. Rumahnya depan adalah gudang dan rumah tinggalnya berada di bagian belakang. Ketika sampai disana kondisi sedang gerimis dan saya membawa koper, saya segera menekan bel, tetapi pintu tidak segera dibukakan. Saya sampai harus menekan bel 7 kali baru pintu dibuka, dan ketika dibuka saya tanya, “kok lama sekali pintunya dibuka?. Dan baru saya ketahui bahwa, kadang-kadang anak-anak disekitar mereka menekan bel dan kemudian lari bersembunyi. Oleh karena itu mereka tidak mau dipermainkan atau dikecohkan lagi, maka mereka akan membiarkan ketika bel itu berbunyi satu kali seolah-olah mereka tidak mendengar tetapi mereka mendengar dan menunggu bunyi bel selanjutnya sampai cukup menurut mereka bahwa ini memang benar-benar tamu yang datang.

Apa yang kita lakukan jika Tuhan sedang seolah-olah dan ingin melewati kita, yaitu mendesak Tuhan untuk tinggal bersama dengan kita. Lukas 24 : 29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Ketika murid Tuhan mendesaknya untuk tinggal, terbukti Tuhan tinggal bersama dengan mereka. Oleh karena itu jangan pernah putus asa, kecewa atau marah terhadap Tuhan dengan sifat seolah-olahnya. Tuhan hanya ingin tahu seberapa serius kita mencari dan membutuhkannya. Tuhan ingin bahwa kita ini benar-benar bergantung hanya kepadaNya. Satu contoh dari kehidupan Raja Daud ketika Ia melakukan dosa perzinahan, Daud mendesak agar jangan diambil Roh Tuhan dalam hidupnya, karena tahu betapa berharganya hadirat dan pengurapan Tuhan. Terus “desak” Tuhan untuk tinggal dalam hidup kita, maka Tuhan akan masuk dan tinggal dalam kehidupan kita.

 

3.      Prosedur Tuhan untuk menjadikan kita sebagai berkat segala bangsa

Lukas 24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.

Setiap kali makan dengan murid-muridNya, Tuhan memiliki suatu tata cara atau prosedur yang akan selalu dilakukannya yaitu mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya dan membagikan kepada muridNya (Matius 14:19; 15:36). Contoh kehidupan yang mengalami prosedur Tuhan:

  1. Nabi Musa

Musa diambil dari Sungai Nil, kemudian diberkati di istana Firaun, kemudian dipecah-pecah selama 40 Tahun di padang Gurun dan akhirnya menjadi berkat bagi bangsa Israel

  1. Raja Daud

Daud diambil dari keluarganya, kemudian diberkati dalam setiap pekerjaannya, dipecah-pecah ketika dikejar-kejar oleh Saul dan di khianati oleh Absalom dan akhirnya boleh menjadi berkat buat bangsa Israel.

  1. Tuhan Yesus

Tuhan Yesus diambil dari tahtaNya di surga turun ke bumi, diberkati selama 3,5 tahun pelayanNya, dipecah-pecah di kayu salib dan akhirnya menjadi berkat keselamatan bagi seluru bangsa di dunia

Ini adalah suatu cara Tuhan untuk menjadikan kita sebagai berkat bagi banyak orang. Bagaimana respon kita dalam menjalani prosedur Tuhan ini yang akan menentukan hasil akhirnya.

  1. Diambil, Ikuti panggilan Tuhan dan jangan pernah memberontak ataupun menolak.
  2. Diberkati, Ketika kehidupan kita diberkati, jangan pernah menjadi sombong karena itu akan menghancurkan rancangan Tuhan tetap rendah hati dan menyadari bahwa segala berkat yang kita dapat adalah kemurahanNya.
  3. Dipecah-pecah

Tujuan Tuhan memecah-mecah kita adalah agar ego atau ke-AKU-an kita tidak lagi hidup didalam kita. Dan ketika Tuhan memecah-mecahkan jangan pernah menyerah dan putus asa karena Tuhan tidak sedang menghancurkan tetapi membentuk kita untuk dipersiapkan bagi karyaNya yang selanjutnya yaitu,

  1. Dibagikan bagi segala bangsa / Diberkati untuk memberkati, Tuhan akan memperluas pelayanan kita agar kita dapat menjadi berkat buat banyak orang bahkan bagi segala bangsa di dunia.

Oleh karena itu jangan pernah meninggalkan kota Yerusalem, sumber damai sejahteramu, jangan pernah menyerah kepada Tuhan dan ijinkan Tuhan menjalankan rancanganNya atas kehidupan kita.

 

Tuhan Yesus memberkati. !!!

 

5 artikel terakhir oleh chrisye

Categories: Sermon Note