BERDOA DAN BERJALAN DALAM OTORITAS ALLAH

January 14, 2012 - Author: chrisye - Comments are closed

Sermon by Ps. Jerry Lubis

(noted by Ibu Dian Christianti S)

Sabtu, Doa Puasa, 14 Januari 2012

I Samuel 2 : 2-3 Juga Daud membawa serta orang-orangnya yang mengiringinya masing-masing dengan rumah tangganya, dan menetaplah mereka di kota-kota Hebron. Kemudian datanglah orang-orang Yehuda, lalu mengurapi Daud di sana menjadi raja atas kaum Yehuda. Ketika kepada Daud diberitahukan bahwa orang-orang Yabesh-Gilead menguburkan Saul, Gunung Hebron memiliki cerita yang cukup penting dalam sejarah bangsa Israel, bahkan sampai saat ini gunung tersebut merupakan daerah konflik karena merupakan perbatasan antara wilayah Palestina dan Israel. Berdasarkan kitab tradisi bangsa Yahudi, bahwa salah satu gua di gunung tersebut adalah makam Adam, manusia pertama dan itu dipercaya sebagai pintu masuk ke taman Eden. Bapa orang beriman, yaitu Abraham, dan keturunannya Ishak dan Yakub juga dimakamkan di gunung ini. Peristiwa penting dalam kehidupan Raja Daud juga dialami di gunung ini, bahkan terjadi bukan hanya sekali tetapi dua kali. Daud diurapi menjadi raja sebanyak tiga (3) kali, yang pertama di beth-el rumah orang tuanya, dan pengurapan yang kedua adalah di gunung Hebron. Daud diurapi oleh orang-orang Yehuda dan menjadi raja atas kaum Yehuda. I Samuel 5 : 3 Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel. Kali ketiga Daud di urapi menjadi raja atas Israel juga di lakukan di atas gunung Hebron dilakukan oleh tua-tua Israel. Daud yang adalah seorang pemuji dan penyembah, DIANGKAT, DIPROMOSIKAN, DIBERI OTORITAS menjadi Raja dan memerintah atas bangsa Israel supaya dapat membawa bangsanya kepada rencana Tuhan yang sempurna.

Gunung berbicara tentang tempat yang tinggi, terhormat, berpengaruh, tempat raja-raja. Matius 4 : 7-11 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: " Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Tuhan Yesus setelah berpuasa 40 hari 40 malam dicobai oleh iblis dan dibawa ke atas gunung. Iblis menawarkan kepada seluruh kerajaan dunia asal mau sujud menyembah kepadanya. Jawaban Tuhan Yesus adalah jawaban yang paling tepat, sebab hanya kepada TUHAN ALLAH saja yang layak di sembah. Segala yang ada di surga dan yang ada di bumi ini hanya tunduk kepada-Nya. Yang seharusnya menjadi penguasa atas dunia ini Adam manusia pertama, tetapi karena tipu daya iblis posisi ini hilang di curi oleh Iblis, tetapi oleh karena kematian Tuhan Yesus di kayu salib, kuasa Iblis atas dunia ini telah di lucuti. Oleh karena itu sebelum Tuhan Yesus mengutus murid-murid-Nya, Ia memberikan otoritas Allah di bumi dan di surga. Iblis tidak memiliki otoritas lagi atas dunia ini dan kita kecuali terhadap orang-orang dunia yang masih berada di wilayah kekuasaannya, yang disebut anak-anak durhaka, yang masih dibutakan sedangkan atas kita, sejak Tuhan dibangkitkan dan naik ke surga, kuasa iblis telah di hancurkan, kita dibebaskan bahkan kita DIBERI KUASA untuk menginjak ular dan kalajengking.

Tahun ini, 2012 tahun dimana Tuhan akan menempatkan anak-anak-Nya (kita semua orang percaya) di posisi-posisi kunci, penting disegala aspek termasuk dalam pemerintahan di berbagai bangsa dan negara di dunia ini dengan tujuan yang besar yaitu menggenapi rencana besar-Nya bagi setiap bangsa dan negara. Posisi kunci ini berbicara tentang otoritas, pengaruh yang akan di terima oleh setiap kita dalam kehidupan kita dimanapun. Yusuf diletakkan Tuhan di Istana Firaun dan memegang kendali dan memiliki peranan yang penting. Daniel diletakkan Tuhan di Istana Nebukadnezar menjadi penasehat tertinggi, bahkan sang raja sujud menyembah. Daniel yang adalah orang buangan oleh kemurahan Tuhan mendapat kepercayaan, menerima pendidikan tinggi di universitas babel selama tiga tahun belajar kebudayaan dan bahasa babel, mendapatkan promosi dari Tuhan menduduki posisi penting di Istana Babel dengan tujuan bukan hanya sekedar memelihara kehidupan Daniel tetapi agar rencana besar Tuhan bagi kerajaan babel yang tidak mengenal ALLAH yang hidup dinyatakan. Sadrakh, Mesakh dan Abednego juga menduduki posisi penting di pemerintahan dengan tujuan yang sama.

Tahun lalu Tuhan memberikan visi-Nya memalui pemimpin rohani kita yaitu memulihkan, merestorasi pondok Daud, yang berbicara tentang Doa, Pujian, Penyembahan 24 secara bersama sama siang dan malam dalam unity dan saat ini Tuhan akan menuntun kita lebih lagi memasuki dan mengambil bagian dalam rencana besar-Nya bagi memenangkan bangsa-bangsa yaitu kita akan dibawa memasuki tahun transformasi, tahun dimana Tuhan akan memulihkan otoritas-Nya dalam kehidupan kita. Mazmur 2 : 6 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!". Pengurapan Raja-raja inilah yang sedang Tuhan kerjakan atas kita hari-hari ini, dengan tujuan kita menjadi dampak bagi bangsa, bagi jiwa-jiwa dimana kita berada. Tuhan tahu dan sangat tahu karena IA adalah MAHA TAHU bahwa posisi penting, posisi kunci, posisi raja memiliki pengaruh, kuasa dan dampak yang sangat besar terhadap seluruh barisannya. Kalau kita bergerak dan memenangkan seorang pemimpin bertobat bagi Tuhan maka ia akan lebih mudah untuk membawa pengaruh yang sama bagi anak buahnya, demikian juga jika kita memenangkan kepala keluarga bagi Tuhan maka akan lebih mudah untuk membawa seluru keluarganya dalam pertobatan bagi Tuhan. Inilah rencana besar Tuhan bagi kita, posisi kunci yang akan Tuhan berikan akan disertai dengan otoritas Allah yang akan menjadikan kehidupan kita berdampak, berpengaruh, berkuasa atas setiap pribadi yang berada di sekitar kita dan membawa hidup mereka dalam pengenalan akan Tuhan yang hidup dan pertobatan.

Pada jaman raja-raja ini Gereja-gereja Tuhan yaitu kita semua orang percaya akan bergerak dalam otoritas Allah. Tuhan akan mengurapi, mengangkat raja-raja-Nya di gunung-Nya yang kudus dan ketika hal ini terjadi atas kehidupan kita, gereja-gereja Tuhan, mintalah bangsa-bangsa maka Tuhan akan memberikan bangsa-bangsa, memenuhi rumah-Nya dengan kekayaan bangsa-bangsa, barang-barang yang indah, semuanya itu akan mengalir memenuhi gereja kita. Bagian kita menuai bangsa-bangsa dan memberikan jiwa-jiwa bagi Tuhan. Bagi kita gereja BIC Bangkok, kita di tempatkan di bangsa Thailand untuk menuai bangsa ini dan membawa jiwa-jiwa bagi kemuliaan nama Tuhan.

Kunci untuk menuai bangsa-bangsa adalah membangun tiang otoritas. Untuk membangun tiang otoritas ada dua hal yaitu:

1. Berdoa dengan Otoritas. I Raja-raja 17 : 1-24 Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." . Elia adalah orang tisbe-Gilead artinya Elia adalah orang lokal. Orang lokal memiliki otoritas atas kotanya, atas bangsanya. Melalui satu orang, yaitu Elia yang adalah orang lokal Tuhan memulihkan bangsa Israel. Kala itu bangsa Israel sedang menghadapi kesesakan dan bencana kekeringan akibat dari hujan yang tidak turun selama 3,5 tahun. Bangsa Israel adalah bangsa agraris yang sangat membutuhkan air, tetapi karena tidak turun hujan dalam waktu yang lama menimbulkan bencana dan kematian. Elia BERDOA DENGAN OTORITAS ALLAH bagi bangsanya dan pemulihan terjadi, hal ini karena Elia berdoa dan berjalan dalam otoritas Allah, sehingga alam/langit tunduk dan bangsa Israel mengalami pemulihan.

Seperti halnya Elia, kita pun memiliki otoritas lebih atas bangsa kita. Tuhan membagi suku-suku bangsa dan setiap kita memiliki otoritas atas bangsa kita. Dan bagi kita yang di tempatkan di bangsa lain, otoritas ini juga berlaku kepada kita seperti halnya yang terjadi pada Daniel dan memiliki dampak yang sama, karena otoritas Allah lebih besar dari otoritas alam/politik/iblis karena otoritas Tuhan adalah otoritas yang tertinggi.

Jika kita memiliki kerinduan seperti kerinduan Tuhan yaitu memenangkan bangsa dimana Tuhan telah mempercayakannya dalam hidup kita maka kita harus berdoa dan berjalan dalam otoritas Tuhan. Tuhan memiliki kerinduan agar banyak bangsa mengalami pemuliaan, oleh karena itu kita harus buka hati dan pikiran, mempergunakan strategi yang telah Allah tetapkan dalam Firman-Nya, karena strategi Allah sempurna sehingga menghasilkan terobosan demi terobosan.

Mungkin kita bertanya kapan Alam/Iblis tunduk pada kita yaitu ketika kita berjalan dalam otoritas Allah dan mengalir memenuhi hidup kita. Kita akan mengetahui apakah kita memiliki otoritas Allah atau tidak dari pengakuan. Dalam Kisah Para rasul 19 : 13-16 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus." Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. Iblis mengakui otoritas Yesus, iblis kenal Yesus dan mengenal Paulus, rasul yang di penuhi otoritas Allah tetapi ke tujuh anak imam Skewa tidak dikenal sehingga bukannya mampu mengusir iblis tetapi mereka dirasuki oleh roh jahat tersebut. Iblis tunduk kepada Yesus, dia tahu siapa sang pencipta langit dan bumi tetapi ironinya banyak manusia tidak mengenali Sang penciptanya dan inilah tugas kita untuk memberitakan kabar kebenaran ini.

Kita yang berada di bangsa ini memiliki peranan seperti Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan diberi otoritas Allah memiliki tanggungjawab untuk memenangkan orang-orang setempat, memperlengkapi, mengajar mereka dan setelah itu mengutus mereka untuk terjun ke bangsanya karena ini orang setempat memiliki otoritas lebih untuk memenangkan orang sebangsanya.

2. Membangun mezbah keintiman dengan Tuhan. Elia mendirikan tiang otoritas dengan cara membangun mezbah persembahan bagi Tuhan dan otoritas Allah turun dalam hidupnya. Bangun mezbah keintiman dengan Tuhan, kedekatan, keintiman akan melahirkan otoritas Allah dalam hidup kita, sehingga otoritas Allah menutupi segala kekurangan, kelemahan kita menghasilkan terobosan, membebaskan kita dari belenggu berhala dan menghasilkan pertobatan dan sesuatu yang dahsyat.

HIDUPLAH INTIM DENGAN TUHAN, BANGUN KEDEKATAN SECARA PRIBADI DENGAN PRIBADI ALLAH MAKA KITA AKAN MEMILIKI OTORITAS ALLAH. SELALU BERJALAN DALAM OTORITASNYA MAKA KITA AKAN MENGHASILKAN PERTOBATAN BAGI BANGSA-BANGSA

TUHAN YESUS MEMBERKATI.

 

5 artikel terakhir oleh chrisye

Categories: Sermon Note