Dasar Pelayanan

August 31, 2013 - Author: imelda - Comments are closed

Minggu 25 Agustus 2013

Sharing oleh Bapak Ricky Kurniawan

 

Matius 10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Ayat ini merupakan perintah bagi kita anak anak Tuhan untuk memberitakan kerajaan surga bagi orang orang yang belum percaya Tuhan. ini merupakan kewajiban kita semua. Pertanyaannya kemudian adalah apakah setiap kita yang percaya sudah siap melakukan tugas mulia ini, yaitu melalui pelayanan kita.

Lalu apa sebenarnya dasar pelayanan kita sesungguhnya? Sebagaimana orang yang ingin bekerja di satu perusahaan, diwajibkan bagi calon karyawan untuk menyerahkan riwayat hidup atau CV. Lewat beberapa proses, jika dia dianggap layak untuk posisi yang dilamar maka dia bisa diterima sebagai karyawan. Dalam hal melayani di satu lembaga Gereja pun memiliki aturan aturan yang harus ditaati. Diantaranya adalah: Di Baptis. Baptis merupakan salah satu syarat untuk terlibat dalam pelayanan Tuhan di gereja , Baptis merupakan tanda bahwa kita percaya kepada Tuhan. Dan ini juga bukti kita mengikuti teladan Tuhan Yesus yang juga di baptis. Namun perlu di ingat bahwa Pelayan Tuhan bukan saja sekedar yang melayani di mimbar. Bahkan hal hal terkecil dan sederhana yang kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan juga adalah bagian dari pelayanan. Tuhan sudah lebih dulu melayani kita, menjadi kewajiban kita untuk melayani Tuhan sebagai bukti syukur atas kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Apapun yang kita lakukan dalam hidup kita, jika kita melakukannya seperti untuk Tuhan, maka itu pun adalah pelayanan. Lalu mengapa jika ingin melayani dalam Tuhan harus di Baptis lebih dulu? Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa g murid-Ku dan baptislah 1 mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,). Sebab ini merupakan perintah Tuhan sendiri. Jadi ketika kita memberikan diri kita di baptis itu merupakan bukti ketaatan kita pada perintah Tuhan. Yang kedua di catat dalam Roma 6:3-6, Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?6:4Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.6:5Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.6:6Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Rasul Paulus menjelaskan bahwa ketika kita di baptis masuk kedalam air, merupakan simbol rohani bahwa manusia lama kita sudah tenggelam, berlalu, dan yang bangkit adalah manusia yang baru, manusia yang sepenuhnya menyerahkan hidupnya bagi Tuhan, lepas dari hukum hukum dosa. Baptis air merupakan langkah awal sebelum kita melangkah lebih lagi dalam melayani Tuhan. Namun hal yang lebih penting lagi dari baptis yang sesungguhnya adalah “Baptis” yang dilakukan terus menerus setiap hari dengan memegang komitmen hidup dalam kebenaran sesuai dengan firmanTuhan. inilah esensi Baptis yang sesungguhnya.

Dalam dunia kerja kita mengenal istilah Probation (masa percobaan).

Matius 4:1-19. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.4:2Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.4:3Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”4:4Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”4:5Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,4:6lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”4:7Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”4:8Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,4:9dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”4:10Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”4:11Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.4:12Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.4:13Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali,4:14supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:4:15“Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, –4:16bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.”4:17Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”4:18Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.4:19Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”Demikian halnya para pelayan Tuhan, ini merupakan langkah ke 2 yang harus dilalui seorang pelayan Tuhan. setiap pelayan Tuhan harus melewati masa percobaan. Sebagaimana dicatat dalam ayat diatas, Tuhan Yesus yang adalah teladan kita, sebelum melayani, Dia pun melewati masa percobaan terlebih dahulu. Setelah melewati semua masa pencobaan, barulah Tuhan memulai pelayananNya.

Matius 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Jenis pencobaan pertama yang harus bisa kita atasi adalah keinginan daging. Macam macam keinginan daging yang harus bisa kita atasi diantaranya tercatat dalam Galatia 5:19-21 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,5:21kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Hal hal tersebut dalam ayat ini adalah macam macam dari keingin daging yang harus bisa kita atasi dalam hidup kita. Dan kita harus ingat bahwa tidak ada kompromi dalam hal ini. Salah satu contoh keinginan daging yang disebutkan adalah sikap iri hati. (Yakobus 3:16) Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Jika kita jujur, bahwa kita sadari ataupun tidak, seringkali kitapun iri terhadap yang lain. Mungkin kita menganggap ini hal yang wajar dan bukan hal besar, namun ingat bahwa ini merupakan celah dosa yang jika dipelihara satu waktu bisa menjadi dosa yang sangat serius. Dalam kisah Daniel kita juga membaca bagaimana ada orang yang iri terhadap kesuksesan Daniel, dan bermuara pada plot untuk membunuh Daniel dengan dimasukkan kedalam gua singa. Kisah yang lain adalah Kain dan Habel. Bagaimana Kain yang iri terhadap Habel dan berakhir pada pembunuhan terhadap Habel. Karena itu, berhati hati dan jangan kompromi dengan dosa sekecil apapun, karena satu waktu dosa itu akan sangat membahayakan dan membawa kita kepada satu keadaan yang merugikan diri kita sendiri, bahkan orang lain. Lalu bagaimana agar kita bisa mengatasi sifat sifat dosa? (Galatia 5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. ayat ini merupakan jalan keluar dari kelemahan kita sebagai manusia untuk mengatasi kelemahan daging kita. Tuhan memang baik, melalui FirmanNya (Alkitab) kita mendapat tuntunan dan pegangan juga kekuatan dalam berbagai hal yang kita lewati dalam hidup. Hidup menurut Roh adalah cara mengatasi kelemahan daging. Lewat doa, membaca Firman Tuhan, maka Roh Kudus yang akan menolong dan memampukan kita mengatasi kelemahan daging kita. Berkomunikasi dengan Tuhan lewat doa membuat kita kuat. Hal yang lain yang perlu kita lakukan adalah berserah kepada Tuhan. hidup dalam Roh. Tidak mengandalkan kekuatan sendiri, tapi sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Kenapa kita harus hidup dalam Roh, meskipun kita sebenarnya sejak awal Tuhan ciptakan dengan kehendak bebas atau free will? Sebab dengan hidup dalam Roh m aka hidup kita mengalami kebebasan dan kemerdekaan yang sesungguhnya. Tentunya Kebebasan yang bertanggung jawab di dalam Tuhan. (Yohanes 14:26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Selain daripada kebebasan, hidup dalam Roh juga menolong kita untuk peka, sebab Roh Kudus yang ada didalam kita menuntun dan memberi peringatan jika kita melakukan hal hal yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Matius 4:5-6 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,4:6lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu”. Pencobaan yang kedua adalah keangkuhan hidup. Keangkuhan hidup merupakan kebanggaan berlebih terhadap sesuatu yang membuat seseorang merasa bernilai atau bernilai lebih. Perlu kita ingat bahwa segala hal yang kita miliki dalam hidup ini hanya lah anugerah Tuhan. Lucifer adalah contoh bahwa keangkuhan hanya membawa pada kejatuhan dan jauh dari Tuhan. Kita harus melawan keangkuhan hidup dengan belajar rendah hati (kerendahan hati). Sebagai pelayan Tuhan kita harus bisa mengatasi keangkuhan hidup, maka dengan demikian nama Tuhan dipermuliakan. Orang yang rendah hati menyadari sepenuhnya bahwa semua ada karena Tuhan saja. Kasih karunia dan anugerah Tuhan saja. Hidup saya pun sepenuhnya saya menyadari apa yang saya nikmati sampai hari ini sepenuhnya karena Tuhan saja. Apapun yang kita miliki semua Tuhan tujukan untuk kemuliaan namaNya.

Matius 4:8-9 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,4:9dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Pencobaan yang ketiga adalah keinginan mata. Kita harus bisa mengalahkan keinginan mata. Setiap kita bersyukur memiliki anggota tubuh yang sempurna dengan fungsinya masing masing. Masing masing anggota tubuh juga saling membutuhkan satu dengan yang lain. Tidak ada yang lebih penting dari yang lain. Tuhan memberikan mata untuk kita melihat hal hal yang baik dan bermanfaat. Kita harus bisa menjaga mata kita dari hal hal yang jahat. (Lukas 11:34) Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Dengan sangat jelas Tuhan memperingatkan kita bahwa jika kita salah menggunakan mata kita maka gelaplah seluruh hidup kita. Ada pepatah lama mengatakan “darimana datangnya lintah dari sawah turun ke kali, darimana datangnya cinta dari mata turun ke hati”. Artinya ada hubungan antara mata dengan hati. Ketika kita tidak menjaga mata, melihat hal hal yang tidak baik, maka hati kita ikut menginginkan hal hal yang tidak baik. Dalam Alkitab pun member contoh mengenai hal ini. Daud yang jatuh kedalam dosa perzinahan dengan betsyeba akibat mata yang tidak dijaga dengan baik. Yang akhirnya bermuara pada dosa pembunuhan. Contoh yang lain adalah raja Ahab. Akibat mata yang tidak dijaga dengan baik, Ahab merencanakan hal yang jahat dalam hatinya dan bermuara pada kejahatan yang lebih besar yaitu pembunuhan. Ketika kita tidak menjaga mata kita, kompromi dengan dosa, maka dosa dosa yang lain yang lebih besar akan mengikutinya. Karena itu, jagalah mata kita dengan baik.

Lalu bagaimana agar kita lulus dalam hal keinginan Mata?

Kolose 3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Menguasai pikiran Kita. Dalam satu penelitian seorang dokter ditemukan satu membrane yang membuktikan bahwa mata dan pikiran saling berhubungan. Secara ilmiah diketahui bahwa ketika pikiran kita tertuju pada satu hal maka mata kita mengikuti sebagaimana isi pikiran kita. Sekali lagi terbukti bahwa apa yang alkitab katakana adalah benar dan bisa dibuktikan secara ilmiah. Biarlah mata kita hanya tertuju pada hal hal yang benar sehingga pikiran kitapun memikirkan hal hal yang benar saja. Pikiran ibarat tanah yang subur, apa yang kita tanam didalamnya itulah yang kita tuai. Karena itu, agar kita menuai hal hal yang positif dan baik, pikirkanlah hal hal yang baik.

Roma 6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Kalahkan keinginan mata dengan melakukan firman Tuhan. Api adalah contohnya. Ketika kita bisa mengontrol penggunaannya, api sangat bermanfaat untuk kehidupan. Namun jika kita tidak bisa mengontrol maka yang ada adalah musibah. Sama halnya dengan mata, ketika kita mengontrol mata kita sesuai yang Tuhan mau, maka mata ini membawa terang dalam kehidupan kita, sebaliknya jika kita menyerahkan mata untuk hal yang sia sia, mata akan membawa kita pada kehancuran.

Pada akhirnya, dari semuanya itu, tujuan kita melayani adalah untuk kemuliaan nama Tuhan. Pelayanan yang didasari oleh kesadaran penuh bahwa semua adalah anugerah Tuhan dan kita kembalikan untuk hormat kemuliaan Tuhan saja.

Tuhan Yesus memberkati!

 

5 artikel terakhir oleh imelda

Categories: Sermon Note