(How to react) MAKE LIFE SIMPLE

November 22, 2013 - Author: imelda - Comments are closed

Minggu 17 Nopember 2013

Sharing oleh Ps. Agnes Maria Layantara

Semakin lama zaman semakin canggih, kita hidup di era global dimana kemajuan teknologi luar biasa pesat. Teknologi diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi lebih mudah dan baik, namun pada kenyataannya tidaklah demikian, hidup manusia semakin sulit. Kemajuan teknologi tidak di imbangi dengan kemajuan moral, justru terjadi banyak degradasi moral yang mengakibatkan hidup manusia semakin sulit, manusia semakin jahat dan hidup dengan berbagai bagai masalah.

Salah satu cara bagaimana agar hidup menjadi lebih baik dan mudah adalah dengan membuat hidup menjadi lebih sederhana, tidak rumit.

2 RAJA RAJA 5:1-14 Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.5:2Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.5:3Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.”5:4Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: “Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu.”5:5Maka jawab raja Aram: “Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel.” Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.5:6Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: “Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.”5:7Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: “Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.”5:8Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.”5:9Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.5:10Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.”5:11Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: “Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!5:12Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.5:13Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.”5:14Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

Seringkali hidup kita tidak seperti yang kita inginkan. Seperti halnya Naaman dalam kisah diatas, dia sukses, panglima besar, kaya dan menjadi kesayangan raja Aram, TETAPI dari semua yang baik itu, dia menderita penyakit kusta. Pada masa itu penyakit kusta merupakan penyakit yang najis, orang yang menderita penyakit kusta diasingkan dan dikucilkan (Imamat 13:14). Mengingat cerita yang tercatat diatas, dimana Naaman tidak dikucilkan dan tetap berhubungan dengan raja dan orang orang disekitarnya saya mengambil kesimpulan sesungguhnya penyakit Naaman mungkin bukanlah kusta yang sesungguhnya, sebab kusta menular, mungkin Naaman hanya menderita penyakit kulit yang menjijikkan.

Seringkali juga hidup kita dan orang orang disekitar kita seperti Naaman. Hidup sukses, berhasil, keluarga sangat baik, dll, tetapi ada ganjalan atau masalah. Inilah realita kehidupan, tidak semuanya berjalan sempurna seperti yang kita mau. Banyak orang yang kita lihat hidupnya seolah sangat sempurna dan memiliki segalanya, tetapi ada saja ganjalan yang membuat hidup yang seolah sempurna itu menjadi kurang sempurna. Ada satu kesaksian juga dari seorang dokter bedah plastik di singapura yaitu dr. Richard Teo Keng Siang yang mengejar kekayaan lebih daripada Tuhan. dia memang menjadi sangat sukses dan kaya raya tetapi kemudian meskipun dia menjalani pola hidup yang sangat sehat, Tuhan ijinkan dia menderita kanker paru paru stadium 4B yang pada akhirnya penyakitnya itu membawa dia kembali teringat kepada Tuhan dan bertobat. Dia meninggal didalam kasih Tuhan. seringkali ketika hidup kita sangat baik kita melupakan Tuhan, karena itu seringkali juga Tuhan dengan caranya yang unik, untuk menarik perhatian kita kembali kepadaNYA melalui masalah masalah yang masuk kedalam hidup kita. Karena seringkali ketika Tuhan menyatakan kasihnya lewat kebaikan dan berkat yang berlimpah, manusia justru lupa, sombong dan meninggalkan Tuhan. seringkali justru lewat masalah yang Tuhan ijinkan terjadi manusia kembali rendah hati dan mencari Tuhan. itu sebabnya jangan heran jika ditengah tengah begitu banyak hal yang baik diterima, ada juga masalah, yang menjadi respon kita seharusnya adalah introspeksi dan bersandar serta mengandalkan Tuhan, kembali ke jalanNya jika ternyata kita melakukan kesalahan.

Jika kita tadi belajar mengenai bagaimana ditengah hidup yang serba baik Tuhan mengijinkan ada masalah dalam hidup kita, mari juga kita belajar dari seorang gadis kecil Israel yang menjadi pelayan di rumah Naaman. Gadis kecil ini adalah budak yang jika kita lihat dari keberaniannya memberi informasi kepada isteri Naaman yang adalah tuannya, menandakan bahwa gadis kecil ini diperlakukan dengan sangat baik oleh keluarga Naaman. Mereka memiliki hubungan bawahan dan atasan yang sangat baik. Gadis kecil ini juga, meskipun ia seorang budak, namun ia tetap menunjukkan kasihnya kepada keluarga tuannya. Sekalipun dia adalah budak, seorang tawanan, tetapi dia memiliki ketulusan untuk menolong tuannya (Naaman) dengan memberitahu agar Naaman menemui nabi Elisa dan pasti ia sembuh. Gadis kecil ini sekalipun hidup dalam masalah (menjadi budak dan tawanan) tetapi dia tetap bersaksi tentang imannya. Hal lain yang menarik adalah bagaimana ketika Isteri Naaman juga percaya kepada gadis kecil ini. Ia menyampaikan informasi yang dia dapat kepada Naaman dan Naaman juga mempercayainya dan bahkan Naaman menyampaikan informasi itu kepada Raja (Atasannya). Disini kita menemukan satu rahasia bahwa keluarga Naaman adalah keluarga yang bahagia yang saling menghormati, menghargai, mengasihi dan saling percaya satu sama lain sebagai pasangan suami isteri. Mereka memang tidak mengenal Tuhan tetapi mereka memiliki kehidupan berkeluarga yang sangat baik. Sebagai orang percaya, kita harus belajar seperti ini. Menjadi isteri yang menolong dan selalu berbuat baik kepada siapapun terlebih suami tanpa memandang siapa dan darimana dia berasal. Demikian halnya suami, menjadi suami yang mengasihi dan percaya kepada isteri. Kita juga harus belajar seperti gadis kecil ini, dimanapun dia berada dia memberitakan kabar baik. Tuhan tempatkan saudara di Bangkok, di negeri asing, diberkati lewat negeri tempat saudara tinggal, menjadi kewajiban saudara untuk menjadi berkat atas bangsa ini, memiliki belas kasihan dan membawa kabar baik bagi mereka tentang adanya keselamatan didalam Kristus. Sebagai orang percaya kita harus hidup secara seimbang, membangun hubungan dengan Tuhan (Vertikal), sekaligus membangun hubungan dengan sesama (Horizontal) dan menjadi berkat bagi mereka. Itulah makna salib yang sesungguhnya. Mengasihi Tuhan sekaligus mengasihi sesama seperti mengasihi Tuhan. Ketika Isteri Naaman, Naaman dan bahkan Raja Aram mempercayai informasi yang didapat dari budak tawanan gadis kecil Israel tadi, ini menunjukkan bahwa cara hidup gadis kecil Israel ini sangat baik dan patut dipercaya. Dia hidup menjadi berkat bagi keluarga Naaman. Dia tidak pahit, kecewa, sekalipun dia adalah seorang tawanan yang dipisahkan secara paksa dari keluarga dan bangsanya tetapi dia tetap menunjukkan kasihnya kepada keluarga Naaman. Biarlah kitapun belajar hal demikian. Sekalipun masalah ada dan banyak, jangan pahit dan kecewa dan jadilah berkat bagi orang lain.

5:7Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: “Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.”5:8Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.”5:9Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.5:10Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.”5:11Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: “Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!5:12Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.5:13Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.”5:14Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

Buatlah hidup kita sederhana, jangan rumit. Seringkali kerumitan banyak terjadi hanya di pikiran dan hati kita. Biarlah ditengah kemustahilan, kita belajar mengandalkan Tuhan. Pada masa Naaman, penyakit Kusta merupakan penyakit yang mustahil untuk disembuhkan. Sebelum pada akhirnya Naaman taat kepada perintah Tuhan (lewat Nabi Elisa) untuk belajar mengandalkan Tuhan, Naaman mengandalkan power dan kekuatan manusia, kekuatan kekayaan dan pengaruhnya sebagai panglima. Kita bisa melihat bagaimana Naaman mengandalkan surat Raja Aram yang dikirimkan ke Raja Israel untuk menyembuhkan penyakit kustanya. Juga banyaknya harta yang Naaman bawa sebagai upeti dan ucapan terima kasih yang dimaksudkan untuk nabi Elisa. Firman Tuhan berkata bahwa terkutuklah orang yang mengandalkan manusia. (Yeremia 17:5-6) Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!17:6Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.

Dalam pelayanan saya dan suami kepada Tuhan, kami pun melihat bagaimana tangan Tuhan menolong kami dengan cara yang ajaib ketika kami terus mengandalkan Tuhan meskipun dalam banyak kesulitan dan masalah masalah yang seolah olah mustahil untuk bisa diselesaikan. Tetapi kami sungguh belajar mengandalkan Tuhan, terutama untuk masalah masalah finansial yang kami hadapi dalam pelayanan kami ketika pertama kali kami membuka gereja di Surabaya. Kami melihat bagaimana Tuhan bekerja dan menolong, ketika kami andalkan Dia, Tuhan ubah dari keadaan yang kurang bahkan minus, menjadi naik, berkembang dan diberkati. Dan ketika kita diberkati, Tuhan bawa naik ke atas TETAPLAH RENDAH HATI, SELALU ANDALKAN TUHAN, JANGAN SEKALI KALI ANDALKAN KEKAYAAN ATAU UANG.

Sebelum pada akhirnya Naaman menyerah dan mengandalkan Tuhan dengan bersedia membenamkan dirinya di sungai Jordan, Naaman datang kepada Elisa dengan mengandalkan kekuatan kekayaannya. Naaman juga memiliki sakit yang lain selain dari sakit kusta, yaitu kesombongannya. sebagaimana tercatat dalam ayat 5b Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. 1 talenta = 3000 syikal = 34 kg. Artinya 10 talenta perak = 340 kg = 3400 gram perak. Jika 1 gram perak senilai dengan Rp. 12,700. Jika di konversikan dengan nilai uang sekarang maka 3400 gram perak dikalikan dengan Rp. 12,700. (atau sekitar 350 Baht Per gram nya) maka nilai total perak yang dibawa Naaman kurang lebih 3400 x 12,700 = 43.180.000 (43 miliar rupiah lebih).

6000 syikal emas = 68,400 gram = 68,5 kg emas. Jika harga emas 1 gram = Rp. 480,000, maka Rp. 480,000 dikalikan 68,400 gram = Rp. 32.832.000.000 (32 miliar rupiah lebih). Ditambah 10 potong pakaian yang pasti bagus dan mahal. Bayangkan betapa banyaknya upeti yang Naaman persiapkan. Ia berfikir bahwa ia dapat membeli kesembuhannya. Dalam hal ini Naaman mengandalkan kekayaannya dan uangnya. Tidak heran ketika melihat reaksi Elisa yang bahkan sama sekali tidak datang menghampiri Naaman yang merasa sudah datang dengan kekuasaan dan kekayaannya, Naaman kecewa dan marah karena keangkuhan, harga diri dan kesombongannya terusik.Tuhan lebih mengenal hati kita. Tuhan juga berperkara dengan Naaman supaya Naaman belajar rendah hati dan membuang semua kesombongannya di sungai Jordan. Sungai yang memang terkenal sangat kotor. Naaman patut bersyukur karena dia dikelilingi oleh orang orang yang baik, yang memberi dia masukan dan pemahaman yang bijak sehingga membawa Naaman juga melakukan dan bereaksi dengan benar. Biarlah kita juga belajar, dalam hidup ini, menjadi pembawa damai dan bukan pembawa masalah yang suka berbantah bantah dan bertengkar. BE A PEACE MAKER!

MAKE YOUR LIFE SIMPLE. Tak perlu memusingkan hal hal negatif diluar kita yang tidak bisa kendalikan. Ketika kita hidup maju, ada masalah, banyak orang yang iri, biarlah kita tetap melakukan yang baik dan mengandalkan Tuhan. Ketika hidup kita dalam masalah berat, tetap lakukan kebaikan dna menjadi berkat bagi orang lain, jangan menjadi egois, tawar hati, pahit dan kecewa hingga tidak memperdulikan orang lain. ditengah kesesakan biarlah kita tetap berusaha menjadi berkat bagi orang lain. Sebagai orang percaya, jadilah atasan yang baik kepada orang orang dibawah kita. Buat hidup kita menjadi sederhana, tidak rumit, menjadi berkat, dan andalkan Tuhan dalam segala perkara.

TUHAN YESUS MEMBERKATI!

 

5 artikel terakhir oleh imelda

Categories: Sermon Note