Mengatasi Kedengkian

November 13, 2013 - Author: caroline - Comments are closed

Kedengkian adalah perasaan marah dan benci yang disebabkan karena iri hati terhadap keberhasilan orang lain. Kedengkian adalah salah satu wujud dari perbuatan daging (Galatia 5:19-21) dan merupakan hal yang umum terdapat pada diri orang yang tidak mengenal Allah (Bandingkan dengan Titus 3:3). Perbuatan daging bertentangan dengan buah Roh (Galatia 5:22-23) yang seharusnya terwujud di dalam diri setiap orang yang telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Bila seseorang memiliki Roh Kudus di dalam hatinya, Roh Kudus pasti membuat setiap orang yang mempertahankan kedengkian menjadi merasa gelisah.

Sejak terpilih menjadi raja Israel, Saul berulang-ulang menentang kehendak Allah, baik karena ketidaksabarannya (1 Samuel 13) maupun karena dia tidak mau diatur (1 Samuel 15). Saul bukan hanya gagal melaksanakan kehendak Allah, tetapi dia telah menolak firman Tuhan dengan sengaja. Oleh karena itu, TUHAN menolak Saul sebagai raja Israel (15:26), bahkan Roh TUHAN pun meninggalkan Saul dan roh jahat dibiarkan saja mengganggu Saul (16:14). Tidak mengherankan bila Saul merasa sangat marah dan selalu mendengki Daud setelah melihat sambutan para perempuan Israel yang mengelu-elukan keberhasilan Daud (18:5-9). Kedengkian membuat mata hati Saul menjadi buta. Dia tidak bisa bersyukur melihat keberhasilan Daud, padahal Daud bertempur untuk kepentingan bangsa Israel, termasuk untuk kepentingan Saul dan bukan untuk kepentingan diri sendiri. Saat mendengar perkataan Yonatan yang membela Daud, Saul sadar bahwa sikapnya keliru (19:4-6). Akan tetapi, kedengkian telah menguasai dirinya sehingga ketika ia menyaksikan keberhasilan Daud (19:8), ia hendak membunuh Daud (19:9-10). Sungguh mengerikan bila seseorang membiarkan dirinya dikuasai oleh kedengkian.

1 Petrus 2:1
“Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.”

 

5 artikel terakhir oleh caroline

Categories: Artikel & Tips