Kotbah 14 September 2014

September 25, 2014 - Author: caroline - Comments are closed

Speaker : Bpk. David Devlim

Tugas seorang Yohanes pembabtis adalah membuka jalan, itupun juga tugas kita diakhir jaman,  bukan hanya membuka jalan bagi orang lain tapi bagi diri kita sendiri juga
1 Korintus 9:27 apa yang harus kita lakukan?

 

1.Melatih tubuh dimulai dari pikiran kita

Mari kita mulai dengan merubah paradigma kita, Kolose 3:1-2 mengatakan, yang kita semua harus pikirkan adalah mencari perkara diatas, apa itu? Apa ada awan, apa malaikat disingasana?? Filipi pasal 4:8 ada jawabannya. Sering kita senang mendengar ,memikirkan gosip yang jelek yang di dengar dan masuk dalam pikirkan, kita harus memikirkan yamg manis bukan yang pahit itu yang lebih penting, inilah perkara yang perlu kita pikirkan, isi hal2 dengan hal positif yang membangub bukan melemahkan kalau kita mikirin yamg jelek terus lama2 otak memberi hormon pada hati kita sehingga merusak tubuh kita . Selama diri kira masih terikat dengan perkara-perkara di dunia ini diri kita sendiri ini belum siap menjadi umat yang layak apalagi kita mau mempersiapkan orang lain, pertama ubah dululah cara berpikir kita baru kita bisa merubah oramg lain.

2.Hidup sebagai pelayan Allah

melatih tubuh dan menguasai sepenuhnya kita bisa lakukan dengan kita hidup sebagai pelayan Tuhan, banyak orang lebih suka menjadi tuan dibandingkan pelayan, lebih suka dihormati di prioritaskan daripada menjadi pelayan tapi untuk melatih tubuh ini harus kita hidup sebagai pelayan 2 Kor 4-10 menjelaskan area-area dimana kita bisa hidup sebagai pelayan Tuhan. Kalau kita mengatakan diri kita pelayan Tuhan apakah ini area-area dimana kita berada apakah bisa dibuktikan kita hidup sebagai pelayan Tuhan seperti kebenaran ini.

 

3. Mengikuti pemimpin kita
Dengan ketulusan seorang hamba. Dalam Perjanjian Lama Bilangan 9:15-23 menceritakan bagaimana bangsa Israel keluar dari mesir. Disana diceritaka bagaimana orang israel harus memperhatikan signal dari tiang awan dan tiang api, mereka harus berjalan mengikuti tiang awan ini, kadang tiang awan itupun bisa diam berbulan bulan, kadang bisa diam dalam sehari lalu besok harus berangkat lagi kalau sudah mau jalan mereka harus mempersiapkan barang-barang mereka  dan berpindah tempat sesuai petunjuk dari tiang awan tiang api tersebut. Mari kita belajar dari hal sederhana ini coba rasakan apa yang bangsa Israel harus alami, kita coba deh rasakan pindah-pindah seperti ini sangat repot kita bisa bayangkan betapa susahnya packing seperti itu. Tapi mereka taat mereka ikutin apa kata pemimpin mereka jika tidak taat bagaimana mungkin mereka bisa berjalan salama 40 tahun sama-sama, maka setiap visi pimpinan jangan kita abaikan, karena pemimpin kita yang berjaga jaga untuk kita, kita harus punya ketaatan ikut pemimpin kita, tidak bisa kita mau berkemah sendiri, kita harus mengikuti pemimpin kita dengan hati tulus seperti Bangsa Israel.

 

4. Hidup dengan tertib
Bilangan 2:1 namanya 40 tahun bekermah mereka itu tidak berantakan mereka berkemah sesuai dengan suku-suku berjalanpun ada aturannya dan urutannya. Kita mau menguasain hidup kita, kita harus hidup teratur Tuhan tidak mau hidup kita semberautan. Tidak ada keteraturan. Hidup tidak berantakan ini berhubungan dengan suami istri   didalam keluara orang tua anak anak, anak muda kita punya porsi bagian masing2 jangan semberautan. Baik dlm pelayanan dimanapum semua ada porsinya, disinilah kita perlu disiplin. Termasuk disiplin waktu seperti bangsa Israel ini.selama 40 tahun bangsa Israel memelihara kewajiban ini sehingga menjadi gaya hidup mereka sampa ditanah kanaan. Mereka diproses Tuhan sampai jadi umat yang layak. Kita kalau liat ada oramg di lobby trendy muter2 dari pagi sampai siang mau cari pintu keluar apa yang kita bilang? Pasti orang ini aneh…sama seperti bangsa Israel dibilang bangsa kurang waras, bangsa Israel bukan bangsa yang bodoh, apalagi banyak ormag pintar didalamnya, apalagi Musa, dia tahu peta bumi karena ia pernah belajar di mesir. Saudara sanggup gag makan makanan yang sama setiap bulan setiap tahun seperti bangsa israel, kita bisa maklumi bagaimana mereka bersungut2 cobalah kita didalam keadaan mereka, apakah kita kita bisa tidak bersungut sungut. Seringkali kita juga melakukan kewajiban kita sebagai anak Tuhan kita dibilang sok rohani dan lainnya yah pada hakekatnya kita sama dengan Israel, kita ini Israel rohani,maka jangan hiraukan perkataan yang tidak membangun tapi tetap maju dan setia melayani Tuhan belajar dari seorang prajurit yang berjuang supaya berkenan bagi komandan tanpa memikirikan hal-hal kepentingannya 2 Tim 2:3-4 dan yakin pada Tuhan pasti Tuhan sediakan . Yohanes 4:38 Pada saat kita fokus mempersiapkan diri bagi Tuhan kita akan memperoleh apa yang tak pernah kita pikirkan ini janji Tuhan  .

 

 

 

 

5 artikel terakhir oleh caroline

Categories: Sermon Note