Iman yang berbuah

October 24, 2014 - Author: caroline - Comments are closed

Kotbah Minggu, 19 Oktober 2014

Pembicara : Ps. Kriengsak

Nats : Lukas 18 : 1-8

Kisah dalam ayat ini menceritakan dua hal yang bertentangan, kisah ini bukan bicara soal perbandingan tapi bicara soal pertentangan. seringkali banyak orang salah mengerti apa yang Yesus katakan dalam ayat ini. Tuhan tidak sedang menjelaskan cara kita berdoa tapi Tuhan sedang mengajarkan alasan kita berdoa itu apa? manusia menganggap berdoa adalah meminta dan meminta, ketika kita meninta dengan ngotot dan dengan sering berdoa Tuhan akan mengabulkan permintaan kita. Tuhan bukanlah hakim yang tidak benar seperti yang Yesus umpamakan dalam Lukas 18 : 1-8 ini. ada 7 hal yang perlu kita ketahui dari kisah ini terlebih dahulu.

1. Janda itu datang menghadap hakim tersebut sebagai orang yang tidak dikenal, tapi kita semua anak Tuhan datang mengahadap Tuhan sebagai seorang kekasih Tuhan, 1 Petrus 2:9-10.

2. Janda ini mendatangi hakim tersebut dengan jarak yang terbatas, harus ada jarak tidak bisa dekat-dekat sembarangan, tapi kita dapat datang dengan intim kepada Tuhan, tidak ada jarak Ia Allah yang dekat dengan kita,Ibrani 4:15.

3. Hakim itu tidak benar, tapi Yesus Allah yang benar yang datang bagi kita, Roma 8:31 kita punya Allah yang benar dipihak kita, Tuhan tidak menolak kita tapi mengundang setiap kita untuk datang berdoa dan mendekat pada-Nya.

4. Janda ini memohon kepada hakim , tapi kita memiliki Allah yang berdoa bagi kita Roma 8:34, Tuhan yang membela kita sering kali kita salah berdoa, kita pikir dengan suara keras doa kita dijawab. Mari saudara kita berdoa dengan iman, mengenal dengan benar Allah kita.

5. Tidak ada janji garansi permohonan janda itu akan dikabulkan  tapi firman Tuhan berkata dalam Yeremia 33:3 orang benar hidup karena iman, kita hidup dengan cara pikir Allah bukan karena cara kita sendiri.

6.  Janda itu datang dengan waktu-waktu terbatas tapi kita bisa datang dan berdoa dengan tidak jemu-jemu, kita datang tanpa intimidasi karena Tuhan tidak pernah membatasi waktu untuk kita dapat datang dihadapan Tuhan.

7. Saat janda itu datang hakim itu sangat terganggu, tapi Tuhan tidak, jadi jangan kita menyamakan Tuhan dengan hakim itu. ketika kita minta tolong Tuhan tidak pernah merasa terganggu, perumpamaan ini berusaha menjelaskan alasan Tuhan menjawab doa kita bukan karena metode doa kita atau cara kita berdoa yang berulang-ulang. Ia menjawab doa kita bukan karena merasa terganggu dengan permohonan kita tapi karena Ia mengasihi kita. Bukan hasil negoisasi kita tapi Ia berkenan pada kita Lukas 18 : 1-8 camkanlah Allah kita Allah yang adil Ia menjawab doa kita dengan setia meski kita tidak berdoapun Tuhan tetap menolong kita lebih dari apa yang kita pikirkan.

Tuhan suka kepada iman yang tidak mudah menyerah. tapi kita terlalu sering cepat menyerah disaat Tuhan belum menjawab, yang saudara butuhkan bukan kekuatan untuk berdoa lagi, tapi iman! iman datang dari cara kita memandang kepada Tuhan, kalau kekuatan datang dari cara kita memandang kepada diri kita.

Bapa di Surga ingin menjelaskan begitu banyak hal yang Bapa mau kasih untuk kita, Tuhan pasti menjawab seluruh doa kita. maukah kita terus berdiri teguh percaya bahwa Tuha itu setia? mari kita disiplin dalam iman kita, berjalan dengan iman , bertumbuh dengan iman, inilah yang akan menolong kita memenangkan kita dari masalah. mari kita intropeksi disaat kita berdoa, apa yang kita pikirkan tentang Allah kita? apakah kita perlu berusaha menyogok Allah, karena kita pikir dengan berusaha seperti itu Tuhan dapat mengabulkan doa kita?  tidak saudara-saudara, Tuhan tetap mengasihi kita mari kita sama-sama mengubah paradigman kita tentang Allah dan bertumbuh dalam iman yang benar.

 

 

5 artikel terakhir oleh caroline

Categories: Sermon Note