Mati bagi diri sendiri dan Hidup bagi Tuhan

September 12, 2009 - Author: imelda - Comments are closed

Sharing by: Ps. Olga Siahaan

Doa Puasa, Sabtu 5 September 2009

Yohanes 11: 1 – 57.

Perikhop yang mengisahkan tentang satu keluarga di Bethania ya26ng sangat dikasihi Tuhan. Namun ada hal yang kontradiksi kita temukan dalam ayat ini, bahwa ketika Lazarus, orang yang sangat Tuhan kasihi sakit, justru  Tuhan SENGAJA menunda kedatangannya menolong Lazarus. Sebagaimana yang sejak awal Tuhan katakan bahwa peristiwa yang menimpa lazarus adalah bertujuan untuk kemuliaan Tuhan. Hal yang sama juga bisa terjadi atas kita orang percaya, Tuhan mengasihi kita dan mengetahui setiap rancanganNya atas hidup kita.

Jika kita mengerti bagaimana Tuhan menuntun hidup kita, maka ketika Tuhan ijinkan kita turun ke lembah dan melewati musin musim yang kurang baik, kita akan tetap bertahan karena kita tahu bahwa tujuan akhir dari semua yang kita lalui adalah kemulian demi kemuliaan. Orang Israel banyak yang gagal melewati padang gurun karena mereka tidak mengerti bahwa tujuan akhir dari perjalanan mereka adalah tanah perjanjian.

Kondisi-kondisi yang sulit bahkan terkadang kritis Tuhan ijinkan kita lalui untuk membuat kita percaya dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Seringkali justru dalam masa kritis lah Tuhan melihat sikap hati kita yang sesungguhnya. Satu ungkapan mengatakan ada sakit maka ada kesembuhan, ada kekurangan maka ada pelipat gandaan.

Sampai batas mana kemuliaan Tuhan muncul mengintervensi hidup kita?

Yohanes 11:39

Sampai setiap nafsu kedagingan kita mati. Sampai Tuhan mencium harumnya bau kematian daging kita (hawa nafsu kedagingan kita). Maka pada saat itulah Tuhan mengintervensi kehidupan kita.

Seperti Lazarus yang sudah mati dan Tuhan turun tangan mengintervensi sehingga terjadi mukjizat yaitu kebangkitan. Halnya dengan hidup kita, ketika segala yang tidak baik yang ada pada kita mati dihadapan Tuhan, maka campur tangan Tuhan dalam hidup kita akan melahirkan mukjizat yang menjadi kesaksian bagi banyak orang dan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

 

5 artikel terakhir oleh imelda

Categories: Sermon Note